Di dalam toilet sesosok wanita dengan setelan blazer dan rok panjang coklat muda nampak sedang terduduk di pinggir bak mandi, jilbab panjang berwarna putih membalut kepalanya. Rok panjang semata kakinya telah tersingkap, jemarinya yang lentik meraba-raba klitorisnya. Matanya tertutup seakan sedang melayang ke dunia lain. Dari bibir tipis guru cantik itu sesekali keluar desisan-desisan kecil“sshh..emhhh”. Sekarang perempuan cantik berjilbab itu nampak berpindah posisi menghadap tembok sembari membungkuk menahan tubuhnya di tembok toilet dengan sedikit menungging. Tangan kanannya bertopang di dinding dan yang lain membelai klitorisnya dari depan.
”Uuuh…mmhhh…ssshhh…”, desis wanita berjilbab itu pelan tertahan. Keringat nampak mulai mengalir dari atas keningnya. Saat PNS manis berjilbab itu hampir tiba di puncak kenikmatan, tiba-tiba,”Braaak!!”, bunyi pintu toilet didobrak paksa.
”Ustazah Dila!”, kata orang yang berdiri di depan pintu toilet. Matanya yang tidak berkedip sedikitpun melihat perempuan cantik berseragam dan berjilbab itu.
Diapun tersentak kaget, “Ustad Adam!!”, katanya kaget setengah berteriak.
Karena kaget dan tidak tahu berbuat apa, yang dipanggil Ustazah Dila alias Padila perempuan berjilbab itu langsung jongkok merapatkan kakinya, namun tangannya masih berada diantara selangkangan. Dila yang begitu kaget sampai lupa menarik tangannya dari situ.
”Ustad Adaamm keluar!!”, hardiknya panik.
Wajahnya yang cantik terbungkus jilbab putih sedada itu nampak pucat karena takut dan malu. Yang dihardik, bukannya keluar tapi malah cepat-cepat masuk dan menutup pintu kamar toilet dan menguncinya.
”Ngapain pak??!!… Keluar!!”, hardik Dila sekali lagi sembari tetap berjongkok sambil merapikan rok panjangnya ke bawah yang tadinya tersingkap sampai sepinggul.
”Ustazah Dila”, kata Adam seraya mendeka dan mendekap tubuh guru perempuan berjilbab itu.
Perempuan itu terhenyak kaget, tapi tidak berani berteriak karena takut kalau-kalau ada orang yang mengetahui kalau dia bermasturbasi di toilet sekolah.
”Jangaan pak”, ronta Dila seraya berusaha melepaskan dekapannya. Perempuan berjilbab itu menggeser tubuhnya untuk melepaskan diri dari dekapan pria tersebut, namun dia tetap mendekap Dila erat-erat. Sampai-sampai PNS berjilbab itu hampir menabrak dinding.
”Tolong…jangan paak”, pintanya dengan suara memelas ketakutan. Namun pria paruh baya tersebut tidak menggubris rengekan gadis berjilbab berusia 24 tahun itu bahkan dia malah mendekatkan wajahnya serta menciumi leher Dila yang tertutup jilbab putihnya.
”Jangaaan”, pinta Dila dengan pekik tertahan.
Adam nampak begitu beringas dengan nafas mendengus sambil menciumi leher yang tertutup jilbab putih. Tangannya mulai meraba-raba buah dada guru berjilbab itu dari luar baju seragam coklat mudanya. Dila sadar kalau dia terjebak makanya dia berusaha melawan. Dengan sekuat tenaga didorong tubuhnya dan berhasil. Pria itu terjatuh di lantai toilet.
Memanfatkan situasi itu, Dila bergegas ke arah pintu. Namun tatkala hendak mencoba membuka grendel pintu toilet, tangan PNS berjilbab itu tertahan oleh tangan Adam yang kekar.
”Lepaskan”, kata Dila meronta.
Namun Adam yang sudah kesetanan itu tidak mendengarkannya lagi. Pria itu malah memiting tangan kanan guru cantik berjilbab itu ke belakang dengan kasar, sedang tangannya yang lain menahan tangan kiri Dila di dinding. Perempuan berjilbab itu terjebak nampak tubuhnya seperti terkunci dan tidak bisa bergerak.
”Adaammmm …sakit..lepaskan”, pinta Dila dengan suara memelas.
”Ustazah Dila… biarkan aku…”, bisik pria itu ketelinga Dila yang tertutup jilbab itu disertai dengusan.
“Ahhh lepaskan”, pinta guru SD yang cantik itu memohon lagi begitu mengetahui tubuh kekar pria itu menekan tubuh Dila ke dinding. Perempuan berjilbab putih itu nampak panik ketakutan ketika merasa ada benda yang keras kenyal menekan kearah bokongnya yang tertutup rok panjang berwarna coklat muda itu.
Guru perempuan itu semakin memberontak berusaha melepaskan kuncian tangan Adam.
”Sebaiknya Ustazah Dila jangan berisik, nanti ada orang yang dengar. Biarlah saya dipukuli orang tetapi saya akan cerita ke semua orang kalau Ustazah Dilauah masturbasi di kamar mandi”, ancam Adam.
Ancamannya begitu mengena sehingga guru cantik berjilbab itu menghentikan perlawanannya.
Mengetahui mangsanya mengendurkan perlawanan, tangan-tangan kekar pria itu menarik kedua tangan Dila merapat kedinding hingga saling berhimpitan.
“Jangan paak, kumohhhon jangaan”, pinta guru berjilbab itu memelas kepada Adam. Tapi sia-sia, tangan kanan pria itu dengan bebas meraba-raba buah dada Dila sambil sesekali meremasnya. Sedangkan tangan kiri pria itu mengunci kedua pergelangan tangan Dila yang merapat didinding. Ekspresi wajah berbalut jilbab putih itu terlihat ketakutan bercampur sendu.
“Aahh Ustazah Dila….teteknya gede banget emmhh…”, kata-kata kotor sekaligus memuji keindahan tubuh Dila keluar dari mulutnya. Kurang puas meraba buah dada perempuan berjilbab itu dari luar blazer lengan panjang berwarna coklat muda tersebut, tangan Adam yang kasar meyusup masuk kedalam baju yang dikenakan Dila.
”Ammpuun pak lepaskan”, mohon Dila kala pria itu mulai memeras kedua buah dadanya.
Namun Adam tidak menggubrisnya, malah guru cantik berjilbab itu merasakan penis pria itu sudah sangat keras sekali menabrak-nabrak pantatnya. Ini semua menandakan dia benar benar sudah sangat ingin menyetubuhi Dila.
”Ugghh…sssayaang…puaskan kontolku sekarang yah?”, bisik Adam pelan penuh nafsu sambil menarik rok panjang semata kaki coklat muda Dila keatas.
“Pakk..jangan…jangan. Kasihani saya”, kata guru berjilbab itu memelas putus asa.
Sepertinya apapun yang dikatakan Dila tidak dapat membendung nafsu setan Adam. Sejenak Dila tidak merasakan tangan kanan pria itu meraba-raba tubuhnya.
Penasaran apa yang dilakukannya, guru berjilbab itu menoleh ke belakang dan alangkah kagetnya Dila tatkala melihat pria itu mengeluarkan penisnya. Meski guru cantik berjilbab itu tidak melihat dengan jelas namun bisa terlihat bentuk penis pria tersebut besar dan hitam legam keluar dari sarangnya. Belum hilang rasa kaget Dila, Adam menekan tubuh perempuan berjilbab putih itu hingga menempel ke dinding. Dirasakannya benda kenyal dan keras itu sedang menggesek-gesek dan menabrak pantat Dila.
”Ssshhh pantatmu montok banget sayang..”, kata Adam seraya meremas remas pantat guru cantik berjilbab itu. Dila terhenyak kaget karena teringat ketika bermasturbasi tadi dia melepas celana dalam dan masih tergantung di pintu toilet.
Dila nampak sudah pasrah karena meras tidak mungkin lepas. Terasa oleh guru berjilbab itu sebuah benda keras dan kenyal sedang menggesek-gesek belahan vagina miliknya yang licin seperti mencari-cari sasaran. Akhirnya benda itu berhenti tepat di celah bibir vagina Dila.
”Ampun pak…Jangan…tolong kumohon..”, pinta Dila lagi putus asa kala menyadari dalam hitungan detik penis Adam akan segera masuk kedalam tubuhnya.
”Oohh…Ustazah Dila udah lama saya pengen giniin kamu. Kamu seksi banget”, jawabnya tanpa memperdulikan permohonan perempuan berjilbab itu.
Dan tiba tiba terasa oleh Dila pria tersebut mulai bergerak menyeruak masuk membelah bibir vagina miliknya. Panik, Dila sekuat tenaga mencoba melawan dengan sisa-sisa harapannya. Namun bukannya terlepas tapi malah karena gerakan tubuh Dila penis pria itu malah makin terbenam masuk ke dalam lubang vagina miliknya.
”Aaaah tidaaak!!”, jeritnya dalam hati ketika merasakan batang kejantanan pria itu membenam memenuhi vaginanya. Ekspresi wajah cantik terbalut jilbab putih itu nampak ingin menangis sembari menggigit bibirnya.
Sungguh , vagina Dila yang sudah basah ketika bermasturbasi tadi malah memudahkan batang penis Adam itu masuk. Penis yang besar itu pun masuk perlahan menggesek dinding lubang vagina Dila dengan gerakan pelan tapi pasti.
”Uugghh…mmmh.. Dilaaa, memmmeekmu enak banget…ooohhh…”, desahnya meracau didekat telinga Dila yang tertutupi jilbab ketika penisnya dibenamkan sedalam mungkin hingga menyentuh rahim miliknya.
”Nnggghh…mmmhh……”, desah Dila seolah membalas racauan nikmat Adam. dalam hati. Raut wajah cantik yang terbalut jilbab putih itu nampak sedikit mengernyit seakan menahan perih karena mungkin belum pernah ada benda sebesar itu masuk ke dalam vaginanya.
Ketika batangan itu amblas, Dila terdiam, antara bingung, takut, takjub, nikmat dan kaget. Semuanya itu berkecamuk dikepalanya.
Dila pasrah, tidak mengeluarkan sepatah katapun, tidak menyangka fantasinya untuk bercinta di toilet sekolah dan disetubuhi dari belakang kesampaian juga, tetapi bedanya bukan dengan sosok pria yang ada dlam fantasinya selama ini. Tapi kenyataannya, laki-laki yang sedang mendesah-desah dibelakang perempuan berjilbab ini, yang sedang membenamkan dan memaju mundurkan penisnya ke dalam lubang surgawinya ini adalah penjaga sekolah dasar ini.
Kenyataan yang harus diterima Dila kala Adamlah yang sedang asyik menikmati dan memompa penisnya keluar masuk di lubang kemaluan miliknya.
”Oooh Innnahh…sssayyanghh…ohhh enaknyah”, desah Adam sambil meracau nikmat berkali kali.
”Sshh…ngghh..mmmh”, desis Dila kecil seakan mulai merasakan nikmatnya genjotan Adam.
Guru Olah raga itu terus menyodok dan memompa penis miliknya sedalam-dalamnya tanpa henti. Kedua tangan Dila masih ditahan oleh tangannya yang kekar di dinding toilet. Makin lama perempuan cantik berjilbab ini hanyut oleh getaran birahi yang mulai menebarkan rasa nikmat yang menjalar keseluruh tubuhnya.
“Sshh…mmmh…mmmmh”, desis Dila pelan dengan tubuh yang terguncang-guncang menerima sodokan penis Adam dari belakang.
”Enakkan sayyanggh..?”, tanya Adam tiba tiba.
Dila hanya terdiam malu, tidak berani berkomentar seraya menundukkan wajahnya yang terbalut jilbab itu seraya mencoba menghindari usaha bibir Adam yang ingin mengecup pipi kanannya.
‘Tunggingin dikit dong sayanghh..”, pinta Adam sambil menarik bongkahan pantat guru berjilbab itu keatas.
Tanpa menjawab Dila menunggingkan sedikit pantatnya.
”Emmh pantat kamu memang montok banget sayang, nggak salah apa yang aku khayalkan selama ini”, ujar Adam seraya meremas remas bokong Dila dengan gemas.
Sambil tangan kirinya menahan pinggul guru cantik berjilbab itu, Adam kembali menyodokkan penisnya kembali.
“Ough.. pak pelan..”, pinta Dila kala merasakan penetrasinya terasa lebih dalam dari sebelumnya. Mungkin karena perempuan berjilbab itu menunggingkan pantatnya sehingga posisi vagina itu benar-benar bebas hambatan.
Adam tidak memperlambat sodokannya malah dipercepat, membuat Dila mulai mendesah pelan penuh nikmat.
”Sshh..ngghh..”, desis Dila pelan kala merasakan gesekan batangan Adam di lubang vaginanya.
Melihat tubuh guru berjilbab yang terdorong dorong ke depan, Adam dengan sengaja melepaskan kedua tangan Dila sehingga ia dapat menahan tekanan tubuh pria itu dengan kedua tangan Dila bertumpu pada tembok.
”Sshh…gilaa nikmatth banget”, erang Adam seraya kedua-tangannya mencengkeram dan meremas remas bokong yang bulat padat milik guru cantik berjilbab itu sambil tidak berhenti menyodok-nyodokkan penisnya
”Ooh…sayyangghh..oooh”, desah Adam semakin kencang.
“Ohh…ngghh..pp..pak...ja..jangan berisik pak..”, pinta Dila karena takut desahannya didengar orang.
”I..i..iyahh..Innhh.. emhh abis memekmu enak bangetthh…ughh..”, katanya pelan dengan nafas menderu.
Sodokan pria tersebut semakin cepat. Kurang puas meremas-remas bokong guru cantik berjilbab itu, Adam menguakkan belahan pantat Dila. Dan satu jari pria itu mulai membelai anus Dila. Kontan Dila menggeliat seraya menggoyang pantatnya kekanan dan kekiri karena kegelian.
”Ooooh… Ustad Adam..oooh”, Dila tidak lagi mendesis tetapi mendesah karena rasa nikmat yang tercipta dari sodokan penis Adam ditambah gesekan jarinya yang membelai anus milik gadis berjilbab itu. Semua seperti racikan yang pas membuat guru SD berjilbab itu lupa diri membuatnya tidak dapat membendung desahan nikmat yang keluar dari bibirnya.
“Ooghh…oohhh…ngghh..”, desah Dila menggila kala jari Adam menusuk-nusuk kedalam anus guru berjilbab itu. Refleks, pantat Dila semakin menungging. Setiap kali pria itu menarik penisnya jari ditusukkan kedalam anus Dila.
Gerakan dua insan yang berlainan jenis itu semakin panas. Pantat guru cantik berjilbab itu nampak bergetar-getar hebat kala penis dan selangkangan Adam membentur-bentur keras bokong Dila. Kepala Dila yang terbungkus oleh jilbab putih itu nampak mengangguk-angguk kepayahan menerima sodokan Adam sedari tadi. Desahan dan racauan dari mulut kedua mahluk lain jenis ini juga semakin tidak karuan. Baju seragam PNS coklat muda serta jilbab putih yang dikenakan Dila nampak basah kuyup akibat keringat serta suhu lembab dan panasnya persetubuhan itu.
“Akkuu..mau keluar..ahh…Dilaaaa”, erang Adam yang hendak mencapai klimaksnya.
”Oooh…emmmh”, desah Dila lebih keras seraya merapatkan tubuhnya ke dinding diikuti Adam dengan menyodokkan penisnya dalam-dalam. Bahkan Adam juga menusukkan jarinya sampai amblas kedalam lubang anus Dila.
”Aakkhhhh….”, pekik tertahan guru cantik berjilbab itu panjang tanda dia mencapai puncak orgasmenya (walau kenyataannya guru berjilbab itu habis diperkosa).
Ditelannya air liurnya sendiri seraya menikmati sisa kenikmatan puncak orgasme tadi, sedang penis Adam ternyata masih sibuk memompa liang vagina Dila. Kedua tangannya memcengkeram pantat yang bulat dan padat itu sambil memompa penisnya dengan ganas.
Dan, “Okkhh…dilaa..oooh”, erang Adam sambil menghentakkan selangkangannnya rapat-rapat ke pantat Dila sambil menekan tubuh guru berjilbab itu hingga tertekan kedinding.
Ekspresi wajah cantik terbalut jilbab itu nampak kaget kala menyadari penis Adam menyemburkan sperma hangat memenuhi rahim miliknya. Berkali-kali pria itu menghentakkan penisnya dalam-dalam membuat tubuh Dila terdorong ke tembok.
”Ooh… emmmh…”, desah Dila sang guru berjilbab itu tanpa sadar ikut menikmati sensasi Adam berorgasme di dalam liang vaginanya. Denyutan serta semprotan spermanya berhamburan hangat keluar membasahi rahim Dila.
Sekilas raut wajah guru cantik berjilbab itu seakan tersadar kembali. Dirapatkan tubuhnya kedinding dan menarik nafas seraya teringat kalau dia memang sudah mau haid. Dalam hati Dila hanya bisa berharap spermanya tidak membuahi telur dirahimnya.
”Ustazah Dila…emmh”, desah pria itu seraya mencoba mencium pipi Dila. Guru berjilbab itu menolak sembari mendorong Adam dengan mata melotot. Melihat Dila yang protes, Adam segera merapikan pakaiannya tanpa membersihkan penisnya yang masih dilumuri cairan vagina guru berjilbab itu.
”Cepat keluar pak”, hardik Dila dengan suara lantang sambil merapikan rok panjangnya. Adam tanpa berkata apa-apa langsung keluar dari toilet. Guru berjilbab itu lalu langsung membersihkan kemaluannya dari sperma Adam yang mengalir keluar.
”Ihh...banyak banget spermanya”, pekik Dila dalam hati.
Selesai merapikan baju seragam PNS-nya, guru berjilbab itu lalu mengendap endap keluar toilet dengan hati berdebar, takut ada orang yang mengetahui apa yang terjadi tadi di toilet. Dan Dila pun pulang dengan perasaan berkecamuk, apakah dia baru saja dipaksa berhubungan seks oleh orang yang tidak diinginkannya ataukah dia memang justru menikmatinya? Ahh...entahlah.
Ustazah dila vs ustadz adam
5/
5