Pengalaman Via di kos

cerita seks indo

Raka adalah penghuni baru dilantai 2 dimana tempat Via nge-kos dilantai 3nya, Raka memiliki 1 anak dan istri di kampung dan karena pekerjaan harus rela berpisah dengan keluarga selama 3 bulan, Raka sendiri tipikal lelaki gagah dengan perawakan badan yang tegap.
Via sendiri seperti cerita sebelumnya saat itu berumur 23 tahun dan sedang menjalin hubungan dengan gue (belum merit). Karena tugas dan pekerjaan, kita harus berpisah jarak dan hanya bertemu sesekali saja saat libur. Via tipikal wanita Indonesia dengan warna kulit coklat, langsing, berwajah manis, berambut ikal, namun berpayudara mungil (tipikal bulat dengan putting susu coklat kemerahan).

Awal perkenalan Via dan Raka terjadi saat mereka berdua menonton TV bareng di lantai 3, saat itu penghuni kos lainnya masih belum pulang kerja. Raka bercerita mengenai keluarganya di kampung sementara Via bercerita mengenai hubungannya dengan gue yang sudah terjalin serius selama 3 tahun. Mereka berdua sama2 tidak suka keluyuran sehabis pulang kerja, sehingga beberapa kali sering berada berdua bareng diruang tempat nonton TV. Raka sering bercerita kegemarannya membaca novel dan buku2 tebal yang kebetulan juga kegemaran Via.
Beberapa hari setelah perkenalan mereka, suatu malam Via sedang berada dikamar membaca novel dengan pintu terbuka dan kebetulan sebelum ke ruang TV pasti melewati kamar Via. Malam itu saat Raka hendak menonton TV, kebetulan dia melihat Via sedang membaca novel sendirian di kamar, dengan sopan dengan mengetuk pintu (yang kebetulan setengah terbuka) sambil menanyakan novel apa yang sedang dibaca Via. Setelah percakapan singkat, Raka meminta ijin untuk masuk kamar Via untuk memilih dan meminjam novel untuk membunuh rasa kangennya denga n keluarga di kampung. Via mempersilahkan Raka masuk dan memintanya untuk membuka lebar pintu kamarnya karena tidak enak jika ada yang mengetahui mereka berdua sedang dikamar. Posisi Via saat itu sedang duduk dikasur yang kebetulan tanpa dipan dan Raka sibuk mencari novel untuk dipinjam yang berada di samping tempat tidur Via, sambil mencari novel Raka mencuri pandang Via yang malam itu mengenakan daster krem dengan rambut ikalnya yang terurai, dalam hati Raka mengagumi tubuh langsing Via dan senyum manis dari bibirnya. Setelah mendapatkan novel yang diinginkannya, Raka duduk disamping Via dengan sedikit mengambil jarak sambil bercerita betapa dia kangen dengan keluarganya di kampung, Via menanggapi obrolan tersebut dengan mengungkapkan betapa dia juga kangen dengan kekasihnya yang sudah setahun tidak dijumpainya. Entah terbawa suasana atau bagaimana, tiba2 Raka menggenggam tangan Via dan mengecup lembut pipinya…Via agak kaget dan segera menarik tangannya sambil berujar: “Sepertinya sudah malam, aku mau tidur dulu…”, saat Via beranjak untuk berdiri, tiba2 Raka memeluknya dari depan sambil mencium bibir mungil Via yang mungil dan merah…..”Raka! kamu apa2an?”, sergah Via, “Maaf Via, kamu sekilas mirip istriku dan aku sedikit terbawa suasana setelah kita ngobrol barusan…”, sahut Raka dengan muka memelas, Via hanya tertegun dan terdiam saat sekali lagi Raka mencium lembut bibirnya dan diakhiri selamat malam dengan kecupan di kening. Setelah Raka keluar kamar, entah kenapa degup jantung Via berdebar kencang, dan malam itu Via tidur dengan membayangkan kecupan lembut yang didapatnya dari Raka.

Malam selanjutnya Via sengaja masuk kamar lebih awal dan menutup rapat kamarnya, dia berusaha mencegah kejadian semalam tidak terjadi lagi.

Beberapa malam setelah kejadian ‘ciuman di bibir’, Via tidak pernah bertemu Raka dan sepertinya Raka memang sedang ada pekerjaan yang mengharuskannya untuk lembur hingga tengah malam. Hingga malam itu, saat Via sudah mulai tertidur, sayup2 dia mendengar pintu kamarnya diketuk pelan, dengan sedikit tertidur Via melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 12.30 malam, dia bertanya2 siapa yang mengetuk pintu kamarnya, dalam hati dia berpikir mungkin Mita teman sebelah kamarnya yang suka curhat mengenai pacarnya yang suka selingkuh. Perlahan Via membuka pintu kamarnya sambil terhuyung ngantuk, dan tiba2 Raka menyeruak masuk tiba2 dan berkata, “aku sedang tidak bisa tidur, pusing mikir kerjaan!”, Via sedikit kaget dan menutup pintu kamarnya (namun tidak dikunci ). Raka terduduk dipinggir kasur dengan muka layu seperti sedang berbeban berat, Via memandang Raka dan menanyakan kabar serta apa yang sedang dipikirkannya (tadinya dia mau marah karena tiba2 Raka datang mengganggu tidurnya dan sempat membuat dia kaget). Raka bercerita tentang deadline pekerjaannya yang belum selesai dan belum lagi istrinya yang cerewet minta kiriman uang terus, dengan sabar Via menenangkan Raka dan berusaha menjadi pendengar yang baik. Via duduk disamping kiri Raka sambil menutupi bagian dadanya yang sudah tidak memakai BH (kebiasaan Via saat tidur memang tidak memakai BH) dengan selimut, saat sedang bercerita, tiba2 Raka mendekatkan wajahnya pada Via dan mencium lembut bibir mungil Via. Via sedikit kaget, dan sebelum habis kagetnya, tiba2 Raka sudah menyergapnya sambil memegang kedua pergelangan tangan Via sehingga Via jatuh terlentang dikasur tertindih badan besar Raka. Dada Raka menghimpit dada Via dan Raka mengulum bibir Via dengan lembut sambil memastikan kedua tangan Via tidak berontak, Via memang sedikit meronta namun tenaganya kalah kuat dengan Raka. Bibir mungil Via dikulumnya dengan lembut sambil sesekali mengusapnya dengan sapuan lidahnya, Via tidak punya kesempatan untuk berkata2 karena mulut mungilnya dipenuhi mulut Raka yang menjelajah liar. Setelah puas menggumuli bibir mungil Via, Raka mencium pipi halus Via dan merambah kedaerah dekat telinga hingga samping leher Via sehingga membuat bulu kuduk Via merinding. “Raka, tolong lepasin, kenapa kamu ngelakuin ini?”, kata Via dengan memelas lirih, “Aku sayang kamu Via, andai kamu yang menjadi istriku aku pasti bahagia sekali..”, jawab Raka pelan sambil mencium lembut leher jenjang Via. Entah kenapa Via seperti setengah sadar dan memejamkan matanya membayangkan kekasihnya, dia membiarkan Raka menciumi leher jenjangnya dan hingga daerah payudaranya mungilnya. Raka menciumi daerah payudara atas Via dari luar kaos tipis yang dikenakan Via, ciuman Raka membuat putting susu Via mengeras dan tak sengaja tersentuh dagu Raka. Dengan lembut Raka mengulum putting susu Via yang masih tertutup kaos tipis yang dikenakannya, sesekali Raka menggigitinya dengan lembut bergantian antara yang kanan dan kiri, sementara Via merasakan ada benda keras yang menggesek pangkal pahanya. Raka menggesekkan penisnya yang masih tertutup celana pendek kearah selangkangan Via yang juga masih ditutupi celana tidurnya. Sambil menikmati putting susu Via, Raka melakukan petting pada Via dalam kondisi celana dan kaos keduanya masih terpakai hingga tiba2 Raka mengejang tanda dia sudah berejakulasi. Via hanya tertegun saat Raka berdiri dan pamit balik ke kamar, Via masih tidur telentang sambil membayangkan apa yang terjadi barusan. Malam itu Via merasakan ada sesuatu yang tidak beres pada perasaaanya, dia mencintai kekasihnya namun merindukan juga sentuhan hangat yang baru dirasakannya lagi setelah setahun lamanya.
2 malam setelah kejadian petting, kembali Raka tidak menunjukkan dirinya, dan Via berusaha untuk tidak terlalu memikirkannya karena dia tidak mau larut dengan perasaan yang berkecamuk didadanya. Dan malam itu, setelah menghadiri pesta ultah temannya, Via pulang ke kos agak larut dan segera masuk kekamar serta membersihkan diri dan mengganti baju tidurnya dengan setelan tanktop hitam dan celana pendek favoritnya. Karena rasa kantuk dan lelahnya, Via tertidur hingga lupa mengunci pintu kamarnya. Sekitar jam 1.30 malam, tiba2 Via merasakan ada seseorang yang memeluknya dari belakang, dengan kaget denga sempat berteriak namun mulutnya dibekap oleh lelaki yang memeluknya itu, “tenang Via, ini aku, Raka”, kamar tidur yang gelap karena kebiasaan Via adalah tidur dengan mematikan lampu membuat Via kesulitan memastikan lelaki yang memeluknya dari belakang tersebut, namun dia yakin dari suara beratnya itu adalah Raka. Seperti enggan untuk berontak atau karena kelelahan, Via membiarkan tubuh langsingnya didekap Raka dari belakang (saat itu Via tidur menyamping kekanan). Raka menciumi lemut punggung dan tengkuk Via sehingga membuat Via melenguh kegelian, tangan kiri Raka menggenggam bulat payudara mungil Via sambil meremasnya perlahan sementara tangan kanannya mengusap lembut rambut Via. Saat menikmati remasan lembut dipayudara kirinya tiba2 Via dikagetkan dengan benda keras tumpul yang menggesek selangkangannya yang masih ditutupi celana pendek, ternyata Raka sudah menanggalkan celana pendeknya sehingga penis besar diapit selangkangan Via! Raka menyusuri tengkuk dan leher Via dengan ciuman sambil tangannya meremas pantat Via yang bulat sekel. Via yang dalam posisi setengah tertidur hanya memejamkan mata sambil membayangkan kekasihnya dan sesekali mendesah saat ciuman Raka membuat bulu kuduknya merinding. Dengan sigap tangan kiri Raka masuk kedalam tanktop Via setelah sebelumnya mengusap perut Via, dan sudah menggenggam payudara mungil Via dari dalam. Ini adalah kali pertama Raka dapat merasakan payudara Via secara langsung, Raka memilin lembut putin susu Via dan dengan gerakan cepat Raka mengangkat tanktop Via sehingga kedua payudara mungil Via yang mulus tersebul keluar. Via berusaha menolak namun sudah tidak bertenaga untuk melawan. Dengan pasrah Via membiarkan kedua tangan nakal Raka meremas2 payudara mungilnya dari belakang dan merasakan sedikit sakit saat putting susunya dipelintir atau dimainkan Raka. Via merasakan cairan kenikmatan mulai membasahi memeknya dan apalagi penis besar Raka terus menggesek daerah terlarangnya itu. Tangan kiri Raka asik meremasi payudara kiri Via, turun kebawah…mengusap perut rata Via dan tiba2….dengan kasar membuka celana pendek dan celana dalam Via bersamaan. “Raka! Kamu mau ngapain?aku gamau!”, sergah Via dengan tenaga seadanya, “kamu pasti udah bisa dientot pacar kamu kan?lagipula kita berdua sama2 sedang kesepian!”, sahut Raka sambil terus berusaha membuka celana pendek dan celana dalam Via. Dengan melemahnya tangan kiri Via yang berusaha menaikkan kembali celananya, akhirnya terbukalah celana Via sehingga saat itu Via dalam keadaan setengah telanjang berbaring kekanan dan tanktop hitam yang terkuak keatas hingga kedua payudaranya menyembul keluar. Raka menggesekkan penisnya diantara memek Via yang sudah basah sambil mendesah memanggil Via dengan sayang, dan tangan kirinya meremas kencang payudara mungil Via hingga memar kemerahan, sambil mengulum kasar tengkuk, leher, dan mulut Via.

Raka membalikkan tubuh Via sehingga telentang menghadapnya, dia memandang tubuh Via dalam keremangan mulai dari kedua payudaranya hingga rambut kemaluan Via yang ternyata seperti baru tumbuh (Via rajin mencukur jembutnya ).Tanpa basa basi, Raka mulai menyusu dikedua putting susu Via seperti bayi yang kelaparan, kuluman Raka membuat Via mendesah kenikmatan. Lidah Raka menyapu bulatan mungil kedua payudara Via, dan sapuan terakhir mengenyot putting susunya dengan kencang sehingga membuat Via sedikit terpekik. Entah berapa memar yang sudah dibuat Raka dikedua payudara Via dan desahan Via semakin membuat Raka bergairah. Saat menikmati nikmatnya payudara Via, tangan kiri Raka menjelajah dibelahan memek Via dan mengelus klitoris Via yang tegang. Tangan kanan Via spontan menghalangi niat Raka memainkan memeknya namun Raka memelas, “aku cuma mau usap2 aja”, dan Via pun melepas tangannya. Tangan kiri Raka mengusap lembut klitoris Via sambil mencium lembut bibir mungkil Via, usapan diklitorisnya membuat Via menggelinjang tidak karuan, apalagi saat jari nakal Raka menyapu belahan memeknya yang sudah basah. Tiba2 Raka meraih tangan kanan Via dan memintanya untuk melakukan hands job, Via hanya menurut dan mengocok perlahan penis besar itu…..dan setelah beberapa menit Raka mengejang memuntahkan spermanya di perut Via sambil meremas keras payudara kiri Via…”arhhhhh Via…..”

Dan semenjak kejadian itu hampir tiap malam Raka menghampiri kamar Via untuk sekedar petting atau menyusu......mereka tidak melakukan ML sampai