Ngentot Liza Natalia

cerita seks indo


Aku suka dengan goyangan pantat Liza Natalia ketika manggung menyanyikan lagu dangdut, wajahnya yang cantik dan buah dadanya montok sering membuatku mengkhayalkan bisa aku tiduri, aku ingin meremas pantatnya yang berisi itu. Aku menjadi semakin menggoda, pernah dalam suatu kali sehabis manggung aku diberi senyum sangat menggoda ketika di kenalkan oleh teman yang menjadi ketua panitia konser dangdut saat tahun baru, malah Liza Natalia sering mencuri pandang ketika aku sedang bicara dengan temanku itu. Seperti adan yang lain dalam diriku, tidak memandang ke arah selakangku tapi pada wajahku, seolah aku pernah dikenalnya. Saat itu aku hanya memberikan nomer telponnya.
Namun malam itu aku nggak bisa tidur karena ada sms masuk ke hape dari nomer yang tak ada dalam memori hapeku, aku segera menyimpan nomer hapeku, lalu aku kembali mengeloni Tamara Bleszynski yang sudah puas aku genjot sebanyak tiga ronde.
Kalo aku memandang penuh nafsu, sedang dia entah butuh apa, aku mengingatnya ketika dicuri pandang oleh Liza Natalia. Padahal besok pagi aku harap datang ke rumahnya, entah apa yang mengusiknya. Aku pagi pagi sudah meninggalkan ketiga istri dan tanteku yang masih molor. Aku hanya menulis pesan di kertas dan kutempel, dengan alasan ke gedung Cyber Kuningan, serverku ambruk keterjang spam bejibun.
Aku suka dengan pandangan menggoda Liza Natalia itu, bibirnya yang seksi dan tidak besar ingin kusampal dengan penisku yang besar, berbeda dengan bibir Nia Zulkarnaen atau Emma Waroka yang lancar memasukkan penisku ke mulutnya untuk dioral. Bibir Tamara Bleszynski juga sesak untuk ukuran penisku, yang paling menggelikan adalah bibir mungil Yuni Shara yang sangat susah memasukkan penisku. Kini targetku adalah Liza Natalia ini, artis dangdut yang kalo bergoyang di pantatnya membuatku menjadi bernafsu untuk mendapatkan artis ini. Apalagi aku suka dengan wanita berambut panjang sampai di buah dadanya. Aku senang melihat rambut para artis yang berhasil aku keloni dan kuajak ngeseks, nikmatnya sangat luar biasa dari pada nidurin janda kelas rumah tangga. Selain itu, janda kelas rumah tangga terkenal dengan pelitnya dan tidak mau royal setelah dipuaskan. Berbeda dengan para artis kesepian ini, menjadi tantangan sendiri jika melakukan selingkuh kudu pintar pintar menjaga rahasia, terkadang aku menguntit artis yang hendak kutiduri datang ke villa dengan mengamati siapa yang mengikuti, jika ada yang mengikuti aku langsung mengabari perjanjian batal, lagi pula aku selalu memarkir semua mobil masuk ke garasi yang muat sampai tiga mobil.
Dengan berbekal keyakinan juga nafsu ingin merasakan kesintalan, kemontokan Liza Natalia yang siang itu aku datang sendirian. Aku sengaja memarkir mobilku jauh dari rumahnya agar tidak menimbulkan kesan ada tamu menginap dan berbirahi dengan yang aku kelonin dan genjotin. Aku masuk ke pekarangan rumahnya yang mewah, spanyolan, namun sepi seperti tak ada penghuninya, ketika aku masuk lebih dalam ke taman depan rumah yang rimbun itu aku disapa
“Haaalooo Han .. datang juga “ sapa Liza Natalia yang ternyata sedang jongkok membenahi tanaman di balik rerimbunan pohon. Liza Natalia lalu berdiri lalu menyamperin aku yang tersenyum, lalu Liza Natalia menyalami dan kubalas salamanya itu. dimintanya tasku untuk dibawakan dan aku diminta masuk.
“Capek ya ke sini ?”
“Huuuh capek lah .. macet di mana mana .. mosok dari Bogor ke Jakarta bisa 4 jam “ sungutku sambil membanting pantatku ke sofa empuk, sofa yang mungkin akan menjadi tempat menggauli Liza Natalia sampai dirinya merintih rintih. Hari itu Liza Natalia memakai kaos warna putih dengan tulisan You Can See, dengan celana pendek longgar, namun dari kaosnya itu yang membuatku menjadi ngaceng karen besaran buah dadanya tercetak menonjol ke depan.
“Bogor ? kata temanmu kamu tinggal di Jakarta ?” tanya Liza Natalia dengan duduk di sampingku
“Yaaah .. cuma ngurus villa teman yang nganggur saja kok Tante .. “ kataku dengan menyebut tante, namun Liza Natalia tak keberatan walau setengah protes
“Kok tante .. biasanya khan Mbak Liza gitu .. “ sergah Liza Natalia
“Biarin .. biar aku merasakan punya tante sebaik Tante Liza .. “ kataku dengan setengah tertawa lalu membuka tasku mengambil handphone satuku.
“Ya sudah .. kamu mau minum apa ?” tanya Liza Natalia dengan berdiri
“Kalo ada sih susu yang dingin .. biar segar .. “ kataku dengan menekan tombol tuts handphone tanpa melihat ke Liza Natalia, walau Liza Natalia sangat terkejut dikira susunya yang nemplok di dadanya, melihatku bicara tanpa ekspresi membuat Liza Natalia terkesiap.
“Susu segar nggak ada Han .. adanya yang hangat tuh .. “ goda Liza Natalia yang lenyap ke balik pintu
“Kalo gitu yang hangat saja tante .. “ jawabku dengan suara kukeraskan, Liza Natalia balik muncul
“Jahiiiiiiiil “ semprot Liza Natalia. Tak lama kemudian Liza Natalia kembali dengan es susu segar buatan sendiri, susu Milo bercampur es batu.
“Naah ini .. rasanya lega minum milo .. “
“Kirain tadi aku kira kamu jorok .. “ tukas Liza Natalia dengan tersenyum dan duduk di sampingku.
“Sebenarnya ada perlu apa sih tante .. kok penting banget manggil guwe “ tanyaku dengan meletakkan gelas yang tinggal separo.
“Kamu mau nggak nolongin aku .. aku dengar dari temanmu kalo kamu suka jual aplikasi akunting untuk butik butik, itu aku dengar dari Mbak Nafa .. katanya aplikasi itu murah dan handal, malah lebih murah 60 % dari yang ada .. “
“Nafa ? memang kenal ?”
“Kenal donk ..walau nggak akrab, waktu itu aku sedang belanja ke butik dia .. trus proses pembukuannya bisa dibikin online jadi bisa dikontrol dari rumah .. aku sedang merintis usaha sampingan .. siapa tahu nggak laku lagi menyanyi dangdut”
“Goyangnya ditambah gitu “
liza natalia“Huuuusss .. jorok aaah .. Sayang Nafa sendiri nggak banyak buka mulut, cuma nyaranin cari sendiri dengan email ini .. tapi ketika mendapat email itu kok kamu, ya dah aku langsung saja sms, katanya kamu nggak suka ditelpon lebih suka menggunakan sms“ semprot Liza Natalia.
“Aku bantu Tante semampuku .. aku harus melihat dulu mau usaha apa .. prospeknya bagaimana, aku juga berusaha mencari pasar mana yang dibidik, nggak bisa aku langsung kasih aplikasinya trus jalanin sendiri, jadi kudu bikin plan dulu .. dari modal dan sebagainya .. “ jawabku dengan diplomatis.
“Siip .. berapa harganya tuh ?” tanya Liza Natalia pengin memastikan
“Ya nggak bisa aku kasih .. soalnya aku belum tahu bentuk usahanya gitu .. soalnya seberapa produk yang mau dijual dan bagaiman ribetnya setiap unsur dari produk itu .. “
“Oh begitu .. jadi kamu mau bantu seluruhnya ?”
“Ya nggak donk .. memang aku pegawai tante apa .. cukup laporan saja deh .. ntar aku olah .. kecuali tante mau bayar aku untuk survey .. aku punya banyak peluang usaha untuk tante kalo mau .. tapi aku harus memikirkan dulu mana yang tepat .. soalnya aku juga punya jaringan dagang … bisa saja tante aku rujuk ke grosir grosir yang harganya jatuh dibawah harga pasar jika mengambil dalam bentuk rutinitas bukan dalam bentuk partai besar”
“Oke sip … “ ujar Liza Natalia dengan tersenyum.
Wanita ini kadang menggodaku dengan nakal, sehingga aku berasumsi suka seks juga, namun aku tak terpancing dulu, jangan jangan dia berkilah dapat info dari artis yang pernah aku tidurin.
“Tante .. boleh aku ke belakang .. kebelet nih “ ujarku dengan berdiri
“Boleh .. yuuk .. aku antarin saja ke kamar kecil .. soale rumah ini luas .. “ ajak Liza Natalia dengan berdiri, aku memalingkan mukaku, ketika memalingkan mukaku itu, terlintas mata Liza Natalia mencuri ke selakanganku, aku ditariknya ke arah menuju dapur, belok kanan, belok kiri dan dekat dengan tempat masak
“Tuh .. kamar mandinya .. “ tunjuk Liza Natalia. Mendadak di depanku ada tikus melintas membuat Liza Natalia kaget dan langsung memelukku, terasa sekali buah dadanya mengencet dadaku, kurasakan harum tubuhnya yang menusuk hidungku, kupegang tubuhnya dan kupeluk dengan erat. Ketika tikus itu lenyap keluar lewat pintu dapur menuju halaman baru Liza Natalia terkejut
“Kok meluk meluk istri orang sih “ ujar Liza Natalia dengan terjut dan mencekal tanganku, aku hanya tersenyum saja dengan cengegesan lalu meninggalkan Liza Natalia masuk ke kamar mandi dan sengaja kamar mandi itu tidak aku kancing, kubuat celah agar Liza Natalia penasaran. Aku memejamkan mataku ketika kencing, terasa berat karena aku ngaceng membayangkan kesintalan Liza Natalia, selepas aku kencing merasakan kebebasan, namun tak disangka ada tangan jahil yang lentik dan lembut memegang penisku. Aku terkejut dan membuka mataku.
“Besar sekali penismu, sayang “ bisik Liza Natalia ke telingaku bahkan malah menempelkan buah dadanya ke punggungku
Ternyata dugaanku tak jauh, ternyata Liza Natalia lebih bernafsu padaku.
“Oh . Tante nakal aah .. “ ujarku dengan mencekal tangan Liza Natalia dan melepaska penisku lalu aku membalik badanku, dan aku lebih terkejut yang kulihat ini Liza Natalia sudah telanjang bulat tanpa sehelai benangpun.
“Hmmm .. aku sudah bernafsu sama kamu sejak dulu .. sayaang .. aku yakin kamu menyimpan magnit daya tarik pada wanita seumurku .. “ ceplos Liza Natalia dengan menggoda memamerkan kesintalan tubuhnya. Aku menjadi semakin ngaceng tak karuan.
“Kok tahu ?” tanyaku untuk lebih menggoda
“Sudahlah itu rahasia wanita .. kamu mau memuasi aku ?” pancing Liza Natalia dengan nakal kembali memegang penisku.
“Nggak mau “ godaku lagi dan membuat Liza Natalia semakin gemas, langsung jongkok dan menarik celana melorot.
“Duuuuuh .. besar sekali .. nggak muat dalam mulutku nih kalo dioral .. “ ujar Liza Natalia dengan mata berbinar.
Liza Natalia ternyata nakal dan suka dengan sikap agresifnya, padahal aku belum melancarkan rayuan malah sudah diterjang duluan tanpa ba bi bu lagi.
“Tugasmu tidak hanya mengurusi usahaku .. juga tubuhku .. “ goda Liza Natalia dengan menepuk kakiku agar celanaku bisa lepas semuanya.
“Aku pengin tante goyang dulu seperti manggung .. setelah itu aku mau melayani tante memberikan kepuasan” kataku dengan pandangan nafsu ke vaginanya yang jembutnya lebat itu.
“Kenapa tidak “ tukas Liza Natalia dengan berdiri lalu menutup pintu kamar mandi, kemudian bergerak menggoyangkan pantatnya dengan merangsang, goyangan itu bergerak membelakangiku dan memamerkan bongkahan pantatnya, aku langsung meremas pantatnya, liukan badannya ke kiri dan menepis tanganku yang nakal, sangat hot dan merangsangku sehingga aku tak tahan.
“Kita ke kamar tante .. “ ajakku penuh nafsu
“Aku pengin oral dulu di sini .. ijinkan aku menelan air manimu .. setelah itu kita lanjutkan di ranjang “ ujar Liza Natalia dengan genit dan sangat nakal sekali.

liza Natalia 6Luar biasa wanita ini, selain cantik bodynya sangat menggiurkan, buah dadanya besar dan montok, bibirnya tebal tapi tidak lebar. Lagi lagi mempunyai sikap sangat agresif dibanding Anne J Cotto atau Five Vi Rachmawanti. Baru kali ini aku mendapatkan wanita seperti Liza Natalia yang sangat agresif dan menggoda, namun sering disembunyikan. Namun dihadapanku, wanita ini sangat agresif sekali walaupun aku tidak menyangkanya kalo Liza Natalia berani masuk ke kamar mandi dengan bertelanjang bulat langsung meremas penisku. Akupun menjadi langsung panas melihat Liza Natalia telanjang itu, apalagi mau melakukan goyangan pantat dengan hot di depanku. Sehingga aku menjadi tak sabaran dan langsung meremas pantatnya yang aduhai itu. Dipegangnya penisku dengan dipandang penuh nafsu, seyakinku lebar bibir Liza Natalia tidak akan muat penisku yang besar itu, dengan tersenyum kepadaku, mulailah dijilati batangku dengan lidahnya menyentuh kepala penisku dan membuatku geli
“Tante Liza sangat nakal aaaaaah .. awas lho kalo nakal “ godaku dengan meremas kepalanya, kemudian mengatur rambutnya dengan membungkukkan badanku agak condong. Dengan tersenyum sangat nakal mengerling menghindari tatapan mataku, lalu melepaskan batangku.
“Tante Liza-mu memang nakal kok .. tante akan selalu nakal padamu .. boleh ndak kalo tante genit ?”
“Duuuh .. aku suka tante yang nakal dan genit . segera donk … pengin dioral .. tapi jangan sampai muncrat .. aku nggak tahan ingin menindih dan ditindih tante di ranjang “ kataku semakin nakal
“Kamu palingan ingin meremas susuku khan ? Tante tahu kok kamu minta susu segar dingin cuma memancingku .. “ sudut Liza Natalia dengan tersenyum manis, kemudian sikapnya makin nakal, memamerkan buah dadanya dengan membusung ke depan. Pelan pelan bibirnya didekatkan kembali ke batangku dan menjilat dengan rakus, tangan kirinya mengelus elus pahaku untuk memberi rangsangan padaku, sehingga kakiku kadang menjadi gemetar. Aku masih tidak mempercayai sikap nakalnya Liza Natalia ini. Namun yang jelas aku menyukai kenakalannya, kegenitannya, padahal aku tidak menyukai kegenitan Emma Waroka, bahkan Nia Zulkarnaen sering aku ejek jika genit.
“Oke deh .. terserah tante .. tapi jangan tante jangan sebut dengan kata aku, sebut diri tante dengan nama tante, Tante Liza yang hot, Tante Liza yang nakal dan genit .. “ kataku semakin ingin bernafsu segera menggumuli wanita ini. Jilatannya sangat rakus dan menjilat di bagian bawah batangku. Menyeluruh bagian bawahnya dijilati sampai menjilati buah zakarku, lalu menurun ke bawah sampai pahaku.
“Terusss Tanteee .. enak tante .. huuuuh .. Tante Liza bikin geli aaah .. “ lenguhku merasakan jilatan dari lidah Liza Natalia yang semakin asyik dengan mainan penisku yang besar dan panjang itu. Dijilatinya kemudian bagian atas batang penisku dengan menekan agar batangku tidak mengacung, batangku terasa ngilu ditekan agar tegak ke arah bibir Liza Natalia
“Aaaaaaaaah .. rasanya nggak nggenah tante .. uuuuh .. tante rakus sekali … “ lenguhku merasakan kenakalan tangan Liza Natalia itu, lebih nakal dari semua artis yang pernah melakukan jilatan dan kuluman pada penisku. Nia Zulkarnaen, Emma Waroka juga agresif, namun aku merasakan Liza Natalia akan lebih agresif dalam mengadu birahi denganku, libidonya lebih tinggi dari Anne J Cotto yang suka memaksakan kehendak jika bercinta denganku, sehingga aku menjadi ogah bercinta dengannya. Jilatan demi jilatan, bahkan dengan nakal diludahinya batangku memakai air liurnya, kemudian dijilati air liur itu, malah ketika air liurku menetes jatuh, dengan cepat tangannya menangkap tetesan air liurnya itu kemudian dijilatinya.
“Minta air liurmu, sayang “ kata Liza Natalia dengan memandangku ke atas, aku langsung mengeluarkan air liurku, kemudian kuludahkan dengan pelan tepat di mulutnya, Liza Natalia langsung membuka mulutnya kemudian air liur itu masuk ke dalam mulutnya dan menelannya ke dalam tenggorokan. Aneh aneh saja ini wanita dalam fantasi seksnya.
Pelan pelan kepalanya naik menuju ke depan penisku yang ditekan agar lurus, dengan membuka mulutnya, kepala penisku dimasukkan dengan membuka mulutnya lebar lebar. Terasa sekali batangku langsung tersentuk di giginya, terasa sangat sesak sekali mulutnya mau menelan penisku, hanya di kepala penisku itu tak bisa masuk lebih dalam. Bagaimana kalo aku memasukkan batangku ke lubangnya ? biasanya lelaki suka mengukur ukuran besar mulut dan dibandingkan dengan lebar vaginanya. Jika memang ukuran lebar mulut kecil bisa dipastikan lebar vaginanya juga kecil sehingga perlu perjuangan ekstra untuk memasukkan batangku, lebih parah jika dalam posisi terjepit dan mengering pas ngaceng .. akan sangat sulit sekali mencabutnya.
Dugaanku tak meleset besaran mulut Liza Natalia tak muat akan penisku itu, sehingga batangku hanya masuk pada kepala penisku. Liza Natalia mencabut penisku lalu tersenyum
“Luar biasa sayaaaang .. mulutku nggak sanggup menelan penismu .. Hmmm … tante senang mendapat penis sebesar ini .. ini akan luar biasa dalam lubang tante .. ssiip .. yuk ke kamar saja .. kamu siap khan menggumuli Tante Liza ?” tanya Liza Natalia dengan berdiri lalu menarik penisku
Kami tertawa dengan penuh birahi, dibukanya pintu kamar mandi itu dan Liza Natalia tetap menarik penisku dengan menggerakkan tangannya mengaba aba padaku sambil tersenyum sangat nakal dan genit. Keluar dari kamar mandi terlihat tumpukan kaos, celana pendek longgar, BH warna coklat muda dan celana dalam warna hitam, diambilnya BH dan celana dalam itu dan diberikan padaku
“Ini oleh oleh buat kamu, sayaaang .. kuberikan BH dan celana dalam ini untukmu .. “ ujar Liza Natalia dengan tersenyum dan aku menjadi senang dengan khayalan dan fantasi seks Liza Natalia ini, semakin aneh saja Liza Natalia ini.
“Kalo boleh aku bawa pulang Tante Liza saja .. “ candaku dengan menerima BH dan celana dalam itu, dengan semakin nakal aku ditariknya masuk ke dalam kamarnya yang berdekatan dengan dapur dan kamar mandi itu.
“Boleeh .. selepas kamu memuasi tante .. tante akan ikut kamu .. ajak tante ke villa yaaa .. “ rengek Liza Natalia dengan tersenyum.
Sesampai di kamar aku langsung mencekal tangan Liza Natalia yang menarik penisku, aku langsung memondongnya dan kuangkat lalu kulemparkan ke ranjang yang sangat empuk itu. BH dan celana dalam masih dalam genggamanku, kuusap penisku dengan celana dalamnya dan membuat Liza Natalia menjadi senang.
“Tante akan menjadi milikmu sayaaang .. Hmmm .. sudah lama tante menginginkan ini .. tante naksir berat sama kamu .. sejak bertemu denganmu, tante suka dengan wajahnya itu .. cool, nakal dan ternyata suka wanita setengah baya .. “
liza natalia1“Tahu saja tante .. “ ujarku dengan langsung memeluk dan menindihnya dengan gemas, aku langsung melumat bibirnya dengan rakus, kuremas buah dadanya yang kenyal dan mulai mengeras seiring birahinya meletup letup itu. Lumatanku yang ganas it membuat Liza Natalia semakin kewalahan, dilawannya lumatanku, lidahku kulesakkan ke dalam mulut Liza Natalia dan mencari bibirnya, bibirnya langsung aku tekan ke dalam dan membuat Liza Natalia langsung tersedak menarik kepalanya. Lepas dari lumatanku itu, nafasnya megap megap dan matanya terkesan sangat lapar sekali ingin dipuasi. Gila ini wanita .. pikirku dengan menggeleng geleng.
Aku langsung kembali bermain dengan buah dadanya, kuremas sebelah kiri, sebelah kanan puntingnya aku masukan ke dalam mulutku dan kuhisap sekuatku
“Haaaaaaaaan .. yaaaaaa .. hisaaap ..sedot lagi “ lenguh Liza Natalia dengan suara keras. Berkali kali aku menghisapnya dengan sekuatku, lalu kulepaskan kuluman punting itu dan kedua tanganku memegang buah dadanya dan kuremas sekuatku.
“Iyaaaaaaaaa aah .. remeess susu tante .. hhhhhsssss … hhhhsssss “ desis Liza Natalia dengan suara yang membuatku semakin panas. Kepalaku tetap bermain di kedua bongkahan itu dengan meremas dan menghisap puntingnya, kulitnya yang putih itu terasa sangat halus, aku menjilati buah dadanya mengitari gudukan sebelah kiri.
“Uuuuuh .. tante suka jilatanmu sayaang “ tukas Liza Natalia dengan tersenyum padaku, meremasi kepalaku dan berusaha membenamkan kepalaku, hidungku menjadi terjepit ketika pegangan Liza Natalia dilepaskan dan menekan ke tanganku kiriku yang meremas buah dadanya sebelah kiri, sedang buah dada sebelah kanan diremasnya sendiri. Kutarik kepalaku karena aku tidak bisa bernafas
“Naaaakaal sekali Tante Lizaaa … “
“Yaaa .. tantemu akan selalu nakal padamu .. awas kalo tante jahili penismu kamu nggak boleh marah ya”
“Oke deh .. nelan penisku saja nggak mampu .. huuuh “ semprotku dengan menggoda.
“Waduuuuh … itu salah penismu yang besar “ rajuk Liza Natalia dengan tersenyum. Aku lalu kembali menjilati ke perutnya kemudian turun menuju ke selakangannya yang sudah sangat basah itu, lubangnya sangat sempit sekali, aku sempat menggeleng gelengkan, bagaimana penisku bisa masuk, apalagi aku suka dengan jembutnya yang lebat itu.
“Segera oral Tante Lizaaa “ pinta Liza Natalia dengan tersenyum, mengambil bantal dan mengganjal di bagian punggung dekat pundaknya agar bisa melihatku mengoralnya
Tanpa basa basi, aku langsung dengan rakus menjilatinya, kusapu bibir vaginanya dengan lidahku membuat Liza Natalia langsung melenguh.
liza Natalia 2“Hhhhhhhhhssssssssss. …. hhhhsssssss… “ desis Liza Natalia dengan merem melek, kusapu terus bibir vaginanya itu, lalu kuhisap lubang itu sekuatku membuat Liza Natalia langsung membusungkan dadanya ke atas. Lenguhan dan erangannya semakin tak karuan. Kuludahi vagina itu lalu kujilati lagi dan membuat Liza Natalia menjadi senang
“Yaaa .. tante suka kamu .. sayaang .. teruuus .. buat tante menggelepar “ kata Liza Natalia dengan disambung desisan yang membuatku semakin senang.
Bibir vaginanya kembali kuserbu, dengan semakin nakal, jari telunjukku aku tusukan ke dalam lubangnya, ketika jariku masuk itu sudah terasa sekali kedutannya
“Naakaaaaaaaaaaaaaaal “ seru Liza Natalia dengan suara menggoda, bagian dadanya menggelinjang, bergerak tak karuan kesana kemari akibat tusukan jariku itu. Lubangnya semakin merengkah dan terasa sangat lentur tapi terkesan alot, hmmm .. aku yakin tak bakalan tahan akan jepitannya.
Sapuan lidahku, sedotan bibirku yang menghisap itu membuat Liza Natalia semakin tak karuan gerakkannya, seperti meronta ronta, matanya terpejam dengan erat. Pelan pelan dengan kesabaran aku memperlebar lubang jalan bayi itu dengan lidahku, hisapanku. Sedang Liza Natalia semakin tak tahan
“Sayaaaaaaaaaaaangg .. nggak taaaahaaaaaan aaah .. mau sampaaai “ jerit Liza Natalia dengan keras, bahkan kakinya sebelah kiri ditopangkan ke punggung yang dimana aku sedang membungkuk mengoral dengan rakus dan bahkan terkesan cepat. Lenguhan, erangan dan desisan semakin cepat berganti, tubuhnya oleng kesana kemari tak karuan, kaki satunya kini ditopangkan lagi dan menjepit penisku. Aku terus kuoral, sedang tangan kiri Liza Natalia mengelus elus bagian di atas vaginanya untuk memancing agar cepat orgasme. Klitorisnya aku sedot dan jilatin dengan gemas
“Sudaaah aaah .. awasss .. tante mau muncraaaaaaaaaaaat “seru Liza Natalia suara keras, didorongnya kepalaku ke belakang dengan ditarik kemudian aku tak menyangka, dari lubang itu memancur dengan sangat tinggi cairan bening itu, cairan orgasme yang muncrat seperti air mancur bahkan bisa mencapai lebih 2 meter. Gilaaaaaaaaaa .. tubuhnya yang menegang itu kemudian berkelonjotan tak karuan. Tak lama kemudian melemas dengan cepat dan diam dengan dada nai turun. Aku semakin heran bahkan senang dengan Liza Natalia ini yang sangat berbeda dengan wanita lain, akan kujadikan kumpul keboku.
Hot Liza NataliaTak terasa kami sudah sangat basah keringat karena berlomba saling mengoral, kini saatnya perjuangan yang paling berat bagiku, memasukkan penisku ke lubang surgawi milik Liza Natalia, aku bahkan sangat tidak yakin bisa menenggelamkan batangku, walau kelihatan seukuran dengan lebar penisku namun aku tetap meragukan, sehingga aku hanya memandang lubang basah itu dengan seksama. Karena masih diam dan melihat tidak segera berindak, Liza Natalia langsung beranjak bangun dan menunggangi aku di selakanganku
“Masukin segera “ perintah Liza Natalia dengan gemas karena melihatku diam saja.
“Tan .. terlalu sempit .. maaf ya kalo dijepit gitu bisa cepat muncrat “
“Nggak apa apa deh .. yuk .. aku masukin ya “ ajak Liza Natalia lagi dengan bertopang pada pundakku.
“Oke deh .. “ jawabku singkat
“Tante ingin menumpaki kamu yaaa, tante mau main kuda kudaan sama kamu, ntar nanti kita main ayam jago yang genjot ayam betinanya, tante jadi ayam betinanya, kamu ayam jagonya, tante ingin disodok sodok dari belakang dan depan .. “ goda Liza Natalia lebih lanjut, aku sampai tertawa akan kata kata Liza Natalia yang lucu itu.
Liza Natalia langsung memegang penisku, kemudian mengarahkan ke penisku, dengan mataku terpejam merasakan hal yang luar biasa, kali ini aku dibuat akan terkapar dengan kelelahan dan jepitan sangat ketat dan rapat sekali. Pelan pelan selakangan Liza Natalia turun menempel ke kepala penisku dan ditekan, terasa sekali kalo lubangnya seperti buntet, namun dipaksakan batangku, hanya kepala penisku yang masuk namun di bawah kepalaku langsung masuk mili demi mili. lubang kemaluan itu seakan lentur dan membuka dengan pelan, tapi ketika mulai melebar ke batangku setelah kepala penis terasa sangat susah untuk dimasukan lebih dalam. Aku sampai mengerang tak karuan merasakan jepitan kepala penisku yang terjepit itu.
“Tanteeeeeeeee .. duuuuh .. rasanya nggak karuan nih .. jepitan tante nggak nggenaaaah .. ngilu rasanya “ jeritku dengan menggerakan dadaku ke sana kemari karena tak tahan akan jepitan yang sangat erat itu. Belum tawa gemas Liza Natalia membuatku sampai tak bisa berpikir, sudah berusaha menjepit penisku masih saja bisa tertawa.
“Haaaaaaaan … rasanya ketat sekali .. tante juga ngerasa nggak kuaaat.. kita muncrat bareng yaaaaaaa “ tukas Liza Natalia dengan memagut bibirku, penisku masih berhenti di bawah kepala penisku dan susah sekali Liza Natalia mendesakkan batangku lebih dalam. Baru kali ini kuraasakan kesulitan luar biasa menembus lubang basah itu. Pengin rasanya aku menarik kembali, namun karena selakanganku diduduki dengan gemas dan ditekan itu, aku harus menerima konsekwensi harus amblas sampai tenggelam.
Kami berdua sangat bersusah payah untuk terus memasukan batangku lebih dalam, tawa gemas, senyum nakal, sifat genit yang menggodaku sampai membuatku semakin suka dengan Liza Natalia ini. Penyanyi dangdut yang hot dan sangat menggoda itu, bahkan mempunyai sikap nakal dan genit, lebih genit dari pada yang lain. Dengan sangat memaksa Liza Natalia langsung kembali menekan selakangannya sehingga membuat dirinya langsung merintih kesakitan.
“Haaaaaaaaaan .. uuuuh .. sakit sekali .. tante tetap ingin terus … ayo bantu tante masukin penismu .. duh kontol macam apa ini ?” sungut Liza Natalia dengan tertawa genit. Liza Natalia langsung nakal menekan dengan keras membuatku sampai mendelik dan kakiku sampai terangkat, sedang kaki Liza Natalia mengangkang lebar menekan ke ranjang, aku sangat kesakitan ditekan sedemikian kuat, kami berdua terpekik bersamaan.
“Hhhhhhsssssssssssssss………. Uuuuuuuuuuuuuuuh …. “ pekik kami berdua hampir bersamaan, akibat tekanan keras itu, penisku masuk melesak lebih dalam, sehingga mendekati ke tengah batangku. Luar biasa rasanya jepitan yang sangat kencang itu. Aku merasakan remasan dan plintiran pada penisku yang besar itu.
“Susaah yaaa .. “ goda Liza Natalia dengan memagut bibirku
“Iya tanteeee “ sahutku dengan lemah.
“Makanya, tante pengin kamu .. tante sejak bertemu denganmu sudah menyakini kalo kontolmu besar sekali .. uuuh . kini bukan besar saja, tapi juga sesak… tante bangga deh kalo vagina tante bisa dimasukin sebesar punyamu .. uuuuh .. penismu sungguh gila “ puji Liza Natalia dengan tersenyum dan mengatur nafasnya lagi, bulir bulir keringat menetes dari wajah cantik Liza Natalia yang kini banyak meringis merasakan penisku yang hendak mengoyak liangnya.
“Yang jelas aku suka dengan pantat dan buah dada Tante Liza .. tekan pelan pelan, sayang “ ajakku dengan meremas buah dadanya, Liza Natalia lalu memajukan buah dadanya itu sehingga remasanku semakin keras.
“Suka khan .. tante tekan yaaa “ pinta Liza Natalia dengan tersenyum.
Aku tak menjawab dan hanya mengelus pahanya yang mulus itu, pelan pelan Liza Natalia kembali menekan dan membuat penisku pelan sekali menerobos masuk ke atas. Mili demi mili penisku lama lama semakin tenggelam, kami berdua hanya bisa memejamkan mata dengan menggigit bibir karena merasakan sakit yang luar biasa.
lizanatalia“Tanteee tarik dulu ya .. “ ajakku dengan mengangkat paha Liza Natalia dengan pelan, diangkatnya selakangan Liza Natalia dan kemudian menekan lagi, ketika dinaikan seretnya juga luar biasa sehingga membuat Liza Natalia sampai melenguh. Penisku terlalu besar, Liza Natalia mengulum penisku saja tidak masuk ke dalam mulutnya … Uuuuh , apalagi vaginanya yang sempit itu.
Kami terus berjuang agar penisku bisa tenggelam dalam vaginanya sampai mentok, bahkan aku menyakini kalo penisku pasti akan menyisakan sekitar 2-3 centi tidak amblas karena panjangnya penisku itu. Perlahan lahan Liza Natalia menekan lagi lebih kuat sehingga penisku kini semakin dalam masuk ke lubang surgawinya.
“Dikit lagi sayaaaang … yaaaaaaa .. tante mulai nikmat nih, tante bangga bisa kamu disodoki .. tante akan selalu suka menggnjotmu… teruuus yaaa .. jangan kapok bercinta dengan tante… “ ujar Liza Natalia dengan tertawa renyah
“Tante kudu mau goyang bugil di hadapanku dengan satu lagu” kataku dengan meminta suatu hal yang kusukai
“Tenang saja .. nanti tante akan menari bugil untukmu .. tante akan memberikan hadiah itu .. akan kuberi goyangan tante yang hot .. Hmmm .. “ jawab Liza Natalia dengan tersenyum lagi dan mencium pipiku
Pelan pelan penisku melesak lebih dari separo, tekanan semakin erat dan remasanya di dinding vaginanya mau menghancurkan penisku, ditariknya selakangan Liza Natalia dan menekan lagi, kalo ini semakin lancar, dengan sekali sentak ketika ditarik ke atas penisku akhirnya mentok dan menyisakan beberapa centi tidak amblas
“Gilaaaaaaaaaaa .. masih sisaaaa ?” pekik Liza Natalia
“Aaaaaaaaaaauh ! Luar biasa tanteee .. aku nggak tahan jepitan vagina tante .. “
“Bilang tempek donk … tante khan suka bilang kontol “ sungut Liza Natalia
“Oke deh .. aku suka tempek Tante Liza “ jawabku disambut rasa suka dan senang Liza Natalia.
Kami kemudian diam sebentar mengatur nafas kami agar bisa memulai untuk saling menggenjot, kaki Liza Natalia kemudian merapat menuju ke pinganggku dengan pelan pelan agar tidak menimbulkan rasa sakit ketika menjepit, kakinya itu ketika mau dilingkarkan aku sampai memeluk erat Liza Natalia dengan merangkul lewat pundaknya.
“Tante Liza memang hot .. aku suka tante .. maukah Tante Liza jadi teman kumpul keboku ?” ajakku
“Kumpul kebo ? mau dong .. “ jawab Liza Natalia dengan tersenyum nakal
“Iyaaaaaa .. sekarang tante gerak donk .. udah nggak tahan mau muncrat nih .. ”
“Samaaaaaaaa .. tante juga sudah nggak kuaat “ sambut Liza Natalia dengan menaikan pantatnya kemudian pelan pelan menurunkan, terasa seret sekali, gerakan pantat Liza Natalia pelan agar penisku bisa lancar, sudah lebih dari sepuluh kali gerakan pelan Liza Natalia semakin membuat penisku lancar keluar masuk, terasa sakit dan rasa nikmat bercampur, mata Liza Natalia merem melek keenakan, ketika melek pun hanya terlihat memutih
“Haaaaaaaan … ooooh .. hhhhssss .. aaaauh .. aduuuuh “ lenguh Liza Natalia yang kupeluk itu, kuhujani dengan ciuman dan pagutan kemudian lumatan, tanganku nakal meremas buah dadanya membuat Liza Natalia semakin kewalahan. Lima menit kemudian Liza Natalia mulai bergerak lebih cepat meluluhlantakan penisku.
“Sayaaang , tante nggak tahan nih “ pekik Liza Natalia
“Genjot teruuuus … “ ajakku dengan bersemangat walau lelah merasakan jepitan sangat ketat vagina milik Liza Natalia ini.
Menit demi menit kami berpacu, kami hendak merasakan orgasme, kuajak bergerak lebih cepat, kusodokan batangku ke atas lebih keras dan membuat Liza Natalia semakin tak karuan, kempitan di vaginanya itu semakin erat, kuremas terus buah dadanya agar mencapai orgasme, aku pun semakin tak tahan. Liza Natalia menjerit ketika mencapai orgasmenya, tubuhnya melengkung, memajukan dadanya, kuremas sekuatku untuk memberikan rasa orgasme lebih dalam.
“Aaaaaaaaaaaaaaah … uuuuudaaaaaaaaaaaaaa “ jerit Liza Natalia dengan keras, penisku disiram cairan panas, tubuh Liza Natalia berkelonjotan, aku pun demikian menyusul Liza Natalia mendapatkan orgasme, wajahku tegang, nafasku berantakan dan craaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat
“craaaaaaaaaaat …. craaaaaaaaat .. craaaaaaat … craaaaaaaaaaaat “ penisku menembak dengan sangat keras dan membuat Liza Natalia langsung membuka matanya dengan lebar merasakan tembakan spermaku ke rahimnya. Aku sampai berkelonjotan, kami berdua saling memeluk dengan kekuatan sisa yang ada, tubuh kami yang saling memeluk itu akhirnya jatuh ke kanan dan kami diam dengan memejamkan mata kami, menikmati orgasme, dari sela sela batangku tak banyak cairan mani kental yang keluar padahal aku merasakan tembakan air maniku yang banyak.

liza nataliaIndahnya orgasme itu, dalam orgasme kita merasakan suatu ekstase yang sangat nikmat sekali, tubuh kita serasa terbang ke langit dan pikiran kita sangat ringan sekali, dunia seakan berputar di sekeliling kita. Orgasme merupakan puncak kenikmatan seks dan akan lebih nikmat jika di dapatkan bersamaa. Kami berdua masih saling memeluk dan penisku yang terjepit menciut, ketika aku merasakan menciut itu, terasa sekali kalo sekalangan kami sangat basah, aku menarik batangku dengan pelan pelan walau tetap saja kesakitan karena kedua paha Liza Natalia menjepitku.
‘Tante Lizaaku .. Tante lonteku .. sayaang “ kubangunkan Liza Natalia yang masih memejamkan matanya dan membuka
“Kamu jahaaat , tante bukan lontemu .. uuuh enak saja sebut tante dengan lonte “ balas Liza Natalia dengan gemas menjambakku.
“Tante Liza akan selalu mau kuajak begini khan ?” tanyaku
“Kenapa tidak, lha tante sangat puas deh … puas sekali … duuuuuuuuuh .. air manimu nggak umum nih, banyak sekali .. auuuuh … bisa hamil nih aku .. “ ujar Liza Natalia dengan mata berbinar melihat air mani di sprei yang basah itu, belum lagi di penisku itu.
Liza Natalia langsung bangun kemudian menarikku, dari vaginanya masih menetes cairan kental warna putih, malah banyak sekali.
“Yuuk, kita cuci kontolmu dulu .. setelah itu genjot Tante Liza yaaa “ ajak Liza Natalia tanpa menunggu persetujuanku
“Kenapa nggak tante jilatan saja kontolku…..“ tawarku dengan nakal
“Eh … jilatin ? siapa takut “ ujar Liza Natalia dengan jongkok lalu menjilati penisku dengan rakus, penisku yang berlendir itu dijilati tanpa jijik sama sekali, ditelannya air maniku itu sampai masuk ke tenggorokan, bahkan setengah rakus itu penisku cepat menjadi bersih, malah pelan pelan akibat jilatan itu penisku menjadi naik lagi. Puas membuat penisku bersih kini Liza Natalia langsung meremas penisku dan mengocok pelan sehingga menjadi bangun dan besar lagi
“Kamu tunggu tante nyuci tempek Tante Liza yaaa .. “ ujar Liza Natalia langsung berdiri dan masuk ke kamar mandi yang ada di kamar itu. Aku hanya geleng geleng saja, tak berapa lama kemudian Liza Natalia keluar dari kamar mandi lalu langsung menaikan kaki kirinya ke ranjang
“Sekarang kamu masukin kontolmu lagi .. Tante Liza ingin digenjot dalam posisi kesukaan tante ini, ayoo .. keburu merapat lho tempek Tante Liza “ goda Liza Natalia dengan mengerling genit. Aku menjadi semakin panas, dan langsung memeluk Liza Natalia dan meremas kedua buah dadanya dengan keras
“Aaaaaaaaaauh … masukin .. bukan ngeremes susu tante .. please .. ntar nggak tante kasih goyang hot dangdut dengan bertelanjang lho .. “ ancam Liza Natalia dengan menepis tanganku yang nakal itu.
Aku menurut dan langsung memegang penisku dengan kukocok sebentar agar lebih ngaceng, Liza Natalia memperhatikan batangku yang kukocok dengan menjilati bibirnya, terasa nikmat sekali wanita ini jika disetubuhi. Makanya bagi anda anda segera datang ke rumahnya, akan disuguhi goyangan hot Tante Liza Natalia ini. Habis mengocok penisku, aku kemudian memegang penisku dan kuarahkan ke vagina Liza Natalia yang merekah itu, kali ini tidak sesulit yang pertama
“Sayaaang .. nanti akan kamu tante kasih uang sejuta ya .. sebagai terima kasih mau menggenjot Tante Liza .. “ ujar Liza Natalia dengan tersenyum
“Kurang Taaan .. tambahin gopek “ balasku dengan menempelkan batangku
“Oke deeeh … okeee “ tukas Liza Natalia dengan memperlebar kakinya agar lebih lapang, kutusuka dengan lebih keras membuat Liza Natalia langsung menjerit.
“Pelaaaaan aaah .. Tante potong seratus ribu .. jadi 14 yaa “
“Duuuuh .. Tante Liza jahaaat aaah .. dasar pelit .. pelit “ makiku gemas dengan meremas pantatnya sekuatku membuat Liza Natalia langsung tak karuan gerakan badannya
“Kamu yang jahaat .. “ balas Liza Natalia dengan gemas. Bongkahan pantat berisi itu sangat menarik bagiku sehingga aku selalu gemas ingin meremasnya terus, keindahan Liza Natalia terletak pada pantatnya yang berisi ini, buah dadanya juga sebagai penunjang gerakan goyang dangdut Liza Natalia.
liza natalia susu besar“Kalo gitu Tante Liza nggak aku sodok lagi “ ancamku tak terima dengan berhenti menusukan batangku
“Oke deh… maafin Tante Liza ini yang nakal “ kata Liza Natalia dengan mengalah dan tersenyum nakal
“Kalo gitu … rasaain ini “ ujarku dengan keras menghujamkan batangku dalam dalam dengan keras ke vagina Liza Natalia dan penisku langsung melesak separonya
“Aduuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh …saaakiiiiiiiiit … ampuuuuuuun .. aaaampuuuun … “ jerit Liza Natalia dengan rasa sakit luar biasa kusodok dengan keras
“Dasar wanita tak berterima kasih diberi kepuasan .. malah protess “
Liza Natalia masih meringis dengan membungkuk ke depan, matanya terpejam dan bibirnya digigit dengan keras.
“Sayaaang , jangan gitu lagi aaah … tante kesakitan di tempek tante … “
“Makanya jangan macam macam … pokoknya aku nggak suka .. tante kudenda 200 ribu .. jadi 17 “ ancamku dengan tertawa
“Haaaaaah .. jahat ah kamu … jahat .. gerogoti keuangan rumah tangga Tante Liza … duh kasihan suami tante yang cari duit .. tapi malah dikasihkan ke selingkuhan Tante Lizaaa “ kata Liza Natalia dengan melenguh
“Pasangan kumpul kebo yang mau menang sendiri … “ makiku lagi dengan menarik pantatku, Liza Natalia lalu menekan ke pahaku agar aku tidak menghujamkan lagi batangku
“Tante hanya kuat maksimal 2 juta sayaang .. tapi kamu nggak bisa lebih dari satu juta tujuh ratus .. kasihani tante donk .. buat beli susu untuk anak tante … kasihan anakku .. “
“Oke deh .. tapi susu tante yang di dada itu menjadi milikku .. aku bebas meremas susu tante dan tante nggak boleh protes … “ kataku dengan kutekan pelan pelan lagi dan penisku kembali masuk lebih dalam walau masih tetap saja sesak, tidak semudah memasukan batangku lebih dalam.
“Iyaaa .. oke deh .. susu tante milik kamu … kamu bebaaaaaaaass ngeremes susu tante … bahkan tempek tante juga milik kamu .. seutuhnya dari pantat dan seluruh kemulusan tubuh Tante Liza kupersembahkan padamu, sayang, segeralah genjot Tante Liza sambil susu tante diremes remes dengan keras dan kuat“ kata Liza Natalia, lalu dirinya mendongak merasakan batangku naik ke atas mili demi mili
“Yang jelas aku suka bongkahan pantat Tante Liza itu .. pantat ini menjadi daerah kekuasaan tanganku, tante .. jadi aku bebas meremas pantat Tante Liza juga “
“Iyaaaaaaa .. remeslah sesukamu, baik di susu maupun pantat tante .. yaaa … tekan lagi .. Uuuuh .. kontolmu itu .. rasanya hangat sekali di dalam tempek tanteee .. ayooo dorong lagi ke atas” perintah Liza Natalia dengan lebih bersemangat, akupun semakin bersemangat untuk menyetubuhi penyanyi dangdut yang nakal ini. Aku terus mendesakkan batangku ke atas lebih dalam. Dengan kembali kutarik dan kuhujamkan dengan keras membuat Liza Natalia langsung menjerit.
“Aaaaaaaammmm ppuuuuuuuuuuuuuuun “ lenguh Liza Natalia dengan membungkuk
“Rasaain kalo nakaaal .. awas kalo motong bonusku lagi “ kataku dengan gemas dan tak dijawab Liza Natalia, dirinya hanya diam merasakan penisku dengan mengelus elus bagian atas vaginanya yang menggelembung dimasukin penisku.
Belum benar benar merasakan sakitnya aku sodok dengan keras, aku langsung menarik pantatku dan kugenjot dengan pelan pelan, Liza Natalia kemudian membuka matanya
“Yaaa .. pelan pelan .. enaaak .. enaaak … terus sodok “ tukas Liza Natalia dengan tersenyum padaku. Kupeluk dengan merenggangkan pelukanku sehingga pantatku menjadi bebas bergerak menyodoki vaginanya. Bunyi gesekan batangku di vagina Liza Natalia menambah semangatku untuk terus menggenjotnya lebih mantap. Belum lagi tanganku yang memeluk itu, tangan kiriku meremas buah dada sebelah kanan dan tangan sebelah kanan meremas buah dada sebelah kiri dan pelukanku merapat. Kusodok sodok sedikit lebih cepat dan membuat Liza Natalia tak bisa bergerak, hanya kepalanya yang berusaha meronta, kedua tangan Liza Natalia kemudian ditempelkan ke tanganku dan ikut meremas sehingga membuat Liza Natalia semakin melenguh dan merintih
6“Aaaaaaaaaaaauh …aaah … hhhhhssss … teruuus Han .. teruuus .. tante nggak tahan nih .. auuuuh “ lenguh dan rintih Liza Natalia, badannya tidak bisa bergerak karena kupeluk, kuhujani ciuman dipundaknya dan membuat Liza Natalia menjadi geli, pantatku masih maju mundur dengan mantap.
Menit demi menit kami berpacu, pantat Liza Natalia ikut bergerak mengimbangi sodokanku, bongkahan pantat itu terasa nikmat sekali bertemu dengan selakanganku. Tak terasa sudah lebih sepuluh menit aku menggenjotnya dengan mantap itu. Liza Natalia hanya bisa memejamkan matanya menikmati hujaman batangku.
“Sayaaang , tante sudah nggak tahan nih … ayo genjot lebih cepat “ ujar Liza Natalia ditengah sodokanku yang lancar sekali menggenjot sampai mentok.
Kupercepat sodokanku dan membuat Liza Natalia semakin merintih rintih, kurasakan jepitan vaginanya semakin menyempit, kuhujamkan dengan keras membuat Liza Natalia melenguh dan mendapatkan orgasme, kulepas pelukanku yang meremas buah dadanya itu, Liza Natalia langsung melengkung dengan mendongak.
“Aaaaaaaaaaaah … tanteeeee saaaaaaaaaaaampaaaaaaaaaaaaaaai “ teriak Liza Natalia dengan keras
Dari vaginanya kembali mengucur cairan deras, tubuhnya berkelonjotan dan kupeluk agar tidak melorot, aku merasa memeluk orang yang sangat lemas dan kutahan dengan sekuatku, kucondongkan badannya dengan mencekal ketiaknya lalu menyerongkan agar buah dadanya tidak menekan ke ranjang, kuturunkan pelan dan kaki kirinya menyesuaikan gerakan badanku yang ikut condong dan akhirnya kutindih.
Wajahnya sangat capek dan letih kugenjot, peluhnya berhamburan. Instruktur aerobik ini memang sangat hot sekali. Aku memeluknya dalam posisi tak karuan itu, posisi kaki kirinya menyilang, sedang aku menindih dengan kakiku masih di lantai. Kutunggu dengan sabar dan tak lama kemudian membuka matanya
“Sakit kalo tante ditindih kayak gini “ protes Liza Natalia
Aku langsung mengangkat tubuhku tanpa melepaskan penisku, kemudian Liza Natalia memutarkan kaki kirinya melewati depanku membuat penisku serasa diurut lagi, aku kemudian menindihnya lagi dan Liza Natalia memelukku
“Terima kasih sayaang .. kutambahi seratus ribu ya .. jadi 18 “ ujar Liza Natalia dengan tersenyum
“Oke deh “
“Tapi kudu genjot tante lagi .. tante ingin sekali lagi disemprot dengan air manimu “
“Oke .. Hmm . BH dan CD itu diberikan padaku tante, dibawa pulang ?” tanyaku
“Iya donk .. artinya nanti kalo Tante Liza datang ke villa atau rumahmu .. Tante Liza tidak akan memakai bra dan celana dalam, Tante Liza akan datang mengambil bra dan cd tante .. “
“Kalo bra dan cd itu hilang ?”
“Berarti tante pulang tanpa bra dan cd, tapi ya jangan dihilangin donk “ goda Liza Natalia lagi.
“Tante Lizaaa “ panggilku dengan serak
“Ya sayang .. kamu ganteng“ jawab Liza Natalia dengan mengelus elus pipiku.
“Kenal Nita Thalia ?”
“Kenal .. kenapa ?”
“Aku ingin threesome bersama Nita.. “ kataku mengagetkan Liza Natalia
“Haaaaaaaaaaaaaah “ pekik Liza Natalia dengan kaget dan menarik kepalaku.
“Kenapa ?”
“Kamu kok malah nyari nyari yang lain .. nggak gampang naklukin dia.. judes dan galak “ ujar Liza Natalia dengan raut muka masih belum penuh atas keterkejutannya.
“Kalo gitu nggak boleh datang ke villa atau rumahku ambil bra dan cd Tante Lizaaaaaa” ancamku
“Aaaaaaaaaaaaaaah .. kamu jahat siih … jahaat .. “ ujar Liza Natalia dengan kecewa
“Oke deh .. pilihan terserah tante .. berani motong bonus awas “
“Oke .. tante usahakan .. kalo gagal kamu nggak boleh protes sayang “ ujar Liza Natalia dengan kembali mengelus elus pipiku lagi kemudian menjawil pipiku dengan gemas.

mss14Kami masih saling bercanda dengan jahil bahkan jorok, aku langsung menaikan kakiku dan mengangkat tubuh Liza Natalia lebih ke tengah ranjang, kami sempat terpekik karena jepitan penisku itu terasa sekali menekan ke dalam lubang Liza Natalia lebih dalam. Kemudian kami saling tertawa merasakan kenikmatan seks yang luar biasa, aku bahkan kali ini merasakan jepitan luar biasa dari seorang artis yang sangat doyan seks, bersikap sangat agresif dan nakal. Liza Natalia memang merupakan artis pendangdut kalo tampil dipanggung pastilah menggoyang pantatnya, tapi siapakah yang pernah melihat Liza Natalia bergoyang tanpa busana ? Apakah suaminya pernah meminta dirinya goyang tanpa busana ? Tentu saja pikiran kotor kita pastilah ingin disuguhi goyangan bahenol pantat Liza Natalia ini polos tanpa busana. Wanita ini memiliki magnet seks yang tinggi, apalagi menyukai penis besar. Jika sudah masuk dalam ranah seks, Liza Natalia termasuk wanita yang doyan bicara kotor, semakin kotor partner seksnya semakin kotorlah dia. Bahkan tak segan membayar lelaki yang bisa memuaskan libidonya.
“Sayaaang .. uuuuh .. kamu lelaki yang paling memuaskan Tante Liza .. tak ada lelaki yang sepertimu, cool, pinter, nakal, juga jahil pengin ngeremes susu dan pantat tante .. tante nggak mau dengan lelaki lain, bahkan suami tante sendiri sudah nggak menarik bagi tante ..kuserahkan diri tante padamu … nggak usah mikir suami tante .. biarlah pecundang itu dapat jatah kalo tante pas mau saja .. atau sekedar menyenangkan hatinya “
“Oke deh Tante Lizaku yang nakal dan berpantat bahenol .. jadilah selingkuhanku .. “ candaku membalas kata kata Liza Natalia yang di luar akal sehat itu.
“Naaah .. gitu . tugasmu khan menyenangkan Tante Liza .. Tante akan senang jika ketemu kamu nanti, kamu wajib ngeremes pantat tante .. itu kalo nggak ada orang lho .. “ canda lagi Liza Natalia dengan gemas
“Saatnya aku menggenjot Tante Liza lagi nih .. sudah kepingin lagi “ ajakku dengan menggerakan kakiku melebar sehingga membuat Liza Natalia merintih karena gerakan kaki dan selakanganku yang sangat terasa di vaginanya.
“Hhhhhhsssssss… aaah .. sayaaang .. rasanya nikmat bangeeet .. gerakanmu membuat tante langsung nggak karuaaan .. duuuuh .. kontolmu itu lho .. galak banget di tempek Tante Liza .. “ keluh Liza Natalia dengan tersenyum dan memberikan pagutan mesra di bibirkum kubalas pagutan itu tak kalah mesra dan menjadi sebuah lumatan demi lumatan. Liza Natalia menyedot bibirku dengan rakus, menikmati setiap inchi bibirku. Kami berlumatan sangat lama, lidah kami saling bertaut dan bertumbukan dengan saling digoyang goyangkan sehingga terasa bibir kami semakin membasah, belum lagi kami selalu berbagi air liur. Dipagutnya dengan rakus sekali lagi bibirku, lalu dicekalnya kepalaku dengan kedua tangannya.
“Saatnya kamu menggenjot Tante Liza .. katanya kamu pengin menggenjot tante dalam posisi menindih .. ayo deh .. tante sudah nggak sabaran pengin disemprot dengan air manimu .. uuuuh “ kata kata Liza Natalia membuatku semakin bernafsu menuntaskan nafsuku.
Aku lalu bersiap siap dengan menata kakiku berposisi paling enak, demikian pula dengan Liza Natalia, dilingkarkannya kedua kakinya menjepit pinggangku dengan memberi ruang pada pantatku yang bisa naik turun.
“Tahaan ya Tante .. jika tante menjerit .. menjeritlah .. jika teriak, teriaklah .. jangan pendam hati tante yang puas akan hubungan seks kita .. aku ingin tiap hari menyetubuhi Tante Liza “ kataku dengan tersenyum dan meletakkan tanganku di buah dadanya yang besar dan ranum serta montok itu, terasa mengeras di tanganku walau belum meremasnya
“Duuuh .. kamu mau ngeremes susu tante .. remes saja .. tante akan siap segalanya .. yuuk .. segera genjot penyanyi dangdut ini .. Liza Natalia siap untukmu … Nyonya Liza Natalia akan menjadi tempat pelampiasan seksmu .. tante akan selalu merindukanmu setiap hari “ ucap Liza Natalia dengan tersenyum, lalu memelukku memberikan pagutan lagi dengan pelan.
Aku langsung menarik pantatku ke atas dan menghujamkan kebawah.
“Haaaaaaaan ..aaaaaaaaaaaauuuuuh … aaaaah … aaaaaauuuh “ lenguh Liza Natalia tak kuat merasakan hujaman penisku keluar masuk sampai mentok di dadar terdalam vaginanya. Tanganku kemudian menyusul dengan meremas keras buah dadanya membuat Liza Natalia kepalanya menjadi oleng ke sana kemari, kususupkan kepalaku di samping kepalanya agar tidak bergerak oleng. Pantatku tetap naik turun menghujam dan membuat dinding vaginanya terasa bergesek dengan penisku.
Kupegang kepalanya dengan tangan kiriku, kunaikan kepalaku dan langsung melumat bibirku, Liza Natalia kaget merasakan tiga bagian senstifnya diserbu, bibir, buah dada dan vaginanya. Tak menyangka Liza Natalia merasakan jurusku yang berbarengan itu. Ditahannya kepalaku dengan kedua tangannya
artis_bugil“Gilaaaa ..aaah aku nggak kuaaat “ pekik Liza Natalia dengan nafas menggila, namun pantatnya bergerak karena sodokanku yang semakin cepat. Kubekap lagi bibirnya dengan lumatan demi lumatan, tanganku juga kembali bergerak meremas sepuasku, Liza Natalia semakin kepayahan melawan serbuanku. Buah dadanya yang montok itu, bagian puntingnya terasa sekali di telapak tanganku.
Jeritan, lenguhan dan rintihan serta erangan Liza Natalia semakin bersahutan dengan cepat. Rambutnya yang panjang itu berantakan sampai menutupi kepala kami. Serbuanku semakin ganas, kupercepat sodokanku dan Liza Natalia meladeni. Tak kuat melawan lumatanku, dicekalnya kepalaku. Namun tanganku tetap meremas, habis mencekal kepalaku, ditahannya tanganku yang meremas, namun aku berganti kembali dengan menyerbu bibirnya.
Liza Natalia semakin kewalahan menghadapi serbuan itu. Genjotanku semakin keras menghujam keluar masuk. Kurasakan batangku sangat nikmat keluar masuk, diremas dan dipilin di dinding vaginanya, penisku mentok menyisakan beberapa centi. Terasa sempit dan ketat vagina milik Liza Natalia.
Tak terasa kami sudah bertempur lebih sepuluh menit saling memagut, memilini memeluk dan menggerakan pantat kami untuk memuaskan hubungan badan ini. Peluh dan keringat kami bercucuran hanya demi sebuah kepuasan bernama SEKS. Lenguhannya semakin lemah, daya tahan tubuhnya melorot drastis ketika melawanku, libidonya yang tinggi kini mendapatkan lawan sebanding
“Tante kaaalaaah aaah .. sudaaah .. jangan serbu bibiiiirr tanteeeeeeee .. “ tolak Liza Natalia dengan suara parau membuatku semakin nakal dan tak mengubris teriakannya, kuserbu lagi bibirnya membuat Liza Natalia tak melayani lumatanku, kuremas sekuatku buah dadanya.
Jepitan vaginanya dengan cepat menyempit karena tak tahan akan rangsanganku yang menyerbu dengan menggila, dikempitkan kakinya lebih erat.
“Tante .. nggak tahaan mau sampai “ sahut Liza Natalia dengan suara berat.
Kugenjot lebih cepat lagi dan batangku semakin lancar keluar masuk, menggesek gesek dinding vaginanya dengan mantap
“Taaaaaaaanteeeeeee …….. muncaaaaaaaaaaak “ teriak Liza Natalia dengan suara keras.
Kuhujamkan penisku dengan keras dan cepat, penisku disiram cairan panas dan membasahi penisku sampai muncrat keluar dari sela sela penisku dengan keras, cairan bening itu memancar seiring gerakan penisku keluar masuk, tubuhnya menegang, jepitan vaginanya semakin keras. Namun aku terus menggenjotnya karena aku juga tak tahan.
Liza Natalia berkelonjotan dengan melepaskan pelukannya dan tangannya telentang pasrah, kuangkat tanganku untuk bertelepak, Liza Natalia kemudian diam tak bisa berbuat apa apa. Pasrah dengan kondisi mencapai orgasme.
Kusodok sodok lagi karena aku juga sudah tidak tahan lagi, gerakan sodokanku membuat buah dadanya bergoncang naik turun, demikian pula dengan kepalanya yang tak kuasa harus bergerak seiring sodokanku, pantatnya yang diam tak bergerak kecuali menerima sodokanku ikut bergerak
“Haaaaaaaaaan “ panggil Liza Natalia dengan lemah
Kupercepat genjotanku lebih cepat, aku hendak mencapai orgasme
“Aku .. maaau sampaaai “ teriakku dengan terus menggenjot dan memompa Liza Natalia, Liza Natalia sebenarnya hendak menahan pinggangku namun mendengar aku hendak sampai langsung saja tangannya dilepaskan. Hujaman penisku semakin menggila. Tak kuasa aku pun menegang dengan kaku
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ teriakku dengan menyemprotkan air maniku lagi ke dalam rahim Liza Natalia dan aku langsung berkelonjotan di atas tubuh Liza Natalia. Penisku mengucurkan sperma dengan keras. Penisku kubenamkan dalam dalam walau tidak bisa seluruhnya amblas, namun terasa nikmat sekali. Tubuhku terasa ringan dan serasa terbang ke langit, mataku menggelap aku akhirnya diam dalam pelukan hangat Liza Natalia.
Kami berdua sangat lelah sekali, sehingga kami masih diam dalam waktu lama, penisku terasa dikedut kedut di dalam vagina Liza Natalia. Walau tidak ngaceng seratus persen, namun jepitan dan remasan lembut di vaginanya membuatku hanya bisa tersenyum penuh kepuasan, demikian pula dengan Liza Natalia yang memejamkan matanya puas mendapatkan kesempatan seks yang luar biasa. Kami saling memeluk dengan penuh rasa sayang. Ranjang penuh dengan ceceran air mani. Ranjang itu seharusnya ranjang yang dipakai hanya untuk Liza Natalia dan suaminya, namun kini lelaki kedua, diriku yang bisa merasakan empuknya ranjang birahi itu. Aku tak tahu di mana suami dan anak Liza Natalia. Kami tak pernah bicara soal anak, hanya menyinggung sedikit suaminya.
1Kami akhirnya saling membuka mata, aku masih menindih Liza Natalia yang kecapekan luar biasa. Ditariknya kepalaku yang terbenam di samping kepala Liza Natalia
“Sayaaang , tante nggak kuat tadi .. uuuh kamu benar benar perkasa” puji Liza Natalia dengan tersenyum
“Tante Liza juga “ balasku dengan tersenyum
“Gantian tante yang nindih .. sakit rasanya kalo kamu nindih Tante Liza terus “ rengak Liza Natalia
Aku langsung memeluknya dan menggulingkan badan kami, pantatku terasa berada di tempat basah namun kubiarkan
“2 juta yaa .. itu ucapan terima kasih tante padamu .. tante puas akan layananmu .. janji ya ngajak Tante Liza untuk kumpul kebo” tawar Liza Natalia
“Tapi nggak gratis tante .. “ godaku
“Nggak usah minta, pasti tante kasih kok .. yuuk bobok .. 2 juta itu sekalian mengeloni tante malam ini, besok pagi kamu pulang dulu yaaa .. nggak usah mikir suami tante di mana .. yang jelas tidak akan kesini “ ujar Liza Natalia dengan memelukku lebih erat dan menciumi keningku bertubi tubi.
“Sayaaang .. kamu masih punya hutang sama tante … tante pengin sekali mengulum kontolmu sampai ludes, tapi nggak bisa .. terlalu besar buat mulutku .. tapi ya sudahlah .. mau apa lagi .. tante bangga disodoki dengan kontol besarmu .. Iiiih … pastilah banyak gadis yang pernah merasakan kontolmu itu .. tante bangga jadi daftar orang yang pernah kamu genjot” goda Liza Natalia dengan membenahi rambutnya yang berantakan itu. Diberikannya aku senyuman manis namun tidak nakal. Ditariknya pantat Liza Natalia untuk mengeluarkan penisku dan terasa sekali dipenisku masih ada sisa sisa sperma yang menempel. Kami akhirnya saling memeluk dan tertawa sebentar bersama. Mata kami memejam untuk tidur.
Kami bangun kesiangan, aku tak menyadari ketika aku merasakan ada jilatan nakal ke penisku itu, penisku waktu bangun terasa ngaceng sekali. Jilatan lidah di penisku itu membangunkan aku, aku merintih dan masih memejam merasakan rangsangan yang nikmat itu, kubuka mataku pelan pelan mengintip, dan aku merasa terkejut karena bukan Liza Natalia, kulihat Liza Natalia duduk di dekat kaki kiriku, dengan menopangkan kakinya memamerkan vaginanya, di selakanganku seorang wanita dengan membungkuk dan menjilati penisku dengan pelan pelan. Kubuka mataku lebar lebar dan Liza Natalia bangun dari duduknya
“Sudah bangun sayaaang ? kubawakan dewimu .. Nita Thalia … “ kata Liza Natalia dengan tersenyum, wanita itu mengangkat kepalanya dan tersenyum padaku. Oh my God .. Nita Thalia kini bertelanjang bulat di depan selakanganku dengan tersenyum.
Aku belum menguasai keadaan, Nita Thalia langsung menindihku
“Tadi Liza telpon dan menyakinkan aku .. uh .. benar juga punya selingkuhan berkontol besar .. aku ingin menikmati kontolmu .. panggil dengan Tante Nita yaaa .. kamu suka begitu khan ?” goda Nita Thalia dengan gemas dan mengelus elus kepalaku lalu memberikan pagutan mesra.