Waktu itu bulan Juli, lagi liburan sekolah. Waktu itu ortu dan adik perempuanku jalan-jalan ke jakarta, jadi rumahku tinggal aku sendiri akhirnya aku dititipkan dirumah tanteku adik Mamaku. Mina, nama tanteku. Kalau nggak salah umur tanteku waktu itu , tanteku belum punya anak walaupun sudah kawin tahun lebih. Jadi ketika aku ke sana dia senang sekali. Om-ku seorang pegawai swasta di Surabaya, tapi sering keluar kota untuk kerja proyek di sana. Wah ternyata semua bajuku basah termasuk celana dalamku, maka mau nggak mau aku harus mencopot semua, dan aku pakailah kimono tersebut, sungguh kimono yang bagus, wangi, dan halus. Setelah selesai aku langsung keluar kamar dan di meja sudah tersedia sebuah capucino hangat. “Tampan juga anak ini, walau masih ingusan tapi ia tetap seorang lelaki juga”, pikir Bi Eha. “Halo.., halo.., Son.., Sonny”. Karena sudah mendapat angin, aku mulai meraba dan agak meremas pantat mama dari luar celana dalamnya. Nyaman rasanya memijit dan meremas pantat mama yang bulat dan padat. Kontol aku sudah mulai mengeras. Mama tetap terpejam menikmati pijitan aku. Karena birahi aku sudah naik, aku sengaja memasukkan tangan aku ke celana dalam mama dan terus meremasnya. Mama tetap diam. Aku makin berani.
“Aug..!” desah Marni saat Bonsa mulai meremas payudara miliknya. “Tapi enggak senikmat penis yang beneran loh!!,” timpalku.. Beberapa saat kemudian tante Dewi menghentikan mengocok vaginaku tetapi penis buatan itu ditinggalkannya. Tante Layla juga berhenti mengeluar-masukkan penis buatan ke mulutku. Tante Layla lalu tengkurap di atasku sambil penis buatan yang masih ada di vaginaku dimasukkannya ke vaginanya kemudian dia naik turun. Seolah-olah aku adalah laki-laki dengan penis besar. Kami terus berkutat dalam birahi, aku terus menggenjot dia dari belakang, setelah kurang lebih jam aku terus menggenjotnya dari belakang aku mengubah posisi, aku balikkan badannya menjadi terlentang. Dibuka bajunya dan BH-nya, “Wau besar juga susumu Mar..” kata Bonsa sambil tangannya memainkan susu Marni dan memelintir puting susunya. “Ohh.. yess.. Son.. teruss.. sshh.. yess.. ***** me with your hands.. ohh..” desah Tante Mini.
Perlahan aku tekan kontolku, akhirnya sedikit demi sedikit aku merasakan pertama kalinya kontolku memasukki memek, sungguh nikmatnya luar biasa, Aku lihat Jenny yang sudah kelelahan kembali bergairah. “Ooo jadi loe sengaja ya, awas loe ayo sini tunggu ya balasan gua ntar!” kataku menghampirinya. Dia malah berkelit sambil berlari kecil. Aku terus bergoyang. Lalu aku mengakhiri permainanku dengan semprotan spermaku di dalam rahim mama tempat aku dikandung dulu. Aku benar-benar puas. Aku mencium mama. “Makasih ma.. permainan Mama sangat hebat”, pujiku “Mama mau kan..ngeseks sama boy lagi..?”, tanyaku. Mamaku tersenyum dan mengangguk “Asal.. jangan ketahuan Papa ya..!”, katanya. Aku cuma tersenyum. Lalu kami mandi bersama dalam bathtub. Malamnya aku terlelap tidur. Esok paginya, aku bangun pukul pagi dan bersiap mandi. Kulihat Papa dan Kak Dewi sedang sarapan, sedangkan Mama sedang di dapur. Kudatangi mama dan kuremas pantatnya. “Aduh.. kamu nakal ya..”, ujarnya. Kubuka celanaku dan kukelurkan penisku yang tegang. Kugesekkan ke pantat Mamaku. “Ma..ayo.. dong..”, bujukku “Gak.. ah..ntar dilihat papa!”, tolaknya “Please..”, rayuku “Isap aja ya..”, tawar mamaku “Ya.., deh..!”, sahutku lalu Mama jongkok dan mengisap penisku. Mataku meram melek menahan nikmatnya. Sampai kusemburkan lahar hangat kemulut mama. Mereka lalu menyuruhku telentang di ranjang, aku tidak tahu mereka mau apa lagi tapi kuturuti saja. Diana lalu naik ke atas kemaluanku dan memasukkan batang itu hingga terbenam dalam kemaluannya, kemudian dia mulai bergoyang-goyang naik turun seperti naik kuda. Sinta naik ke atas wajahku berhadapan dengan Diana dan menyuruhku agar menjilati kemaluannya. Sambil kuelus-elus pantat yang mulus itu, lidahku menjelajahi liang kemaluannya, gerakan lidahku bervariasi dari berputar-putar membuat lingkaran, mempermainkan klitorisnya, menggigit lembut klistorisnya, menusukkan jari tengahku sampai mendorong-dorongkan lidahku ke liang itu. Pada tahun baru yang lalu aku berkenalan sama cewek yang namanya Angelina yang biasa dipanggil Angel. Angel adalah cewek yang masih duduk kelas SMP dengan tinggi cm, dan dengan dada yang tak terlalu besar tetapi kencang dan mancung ke depan kira-kira , kulit putih, dengan pantat yang sexy. Yang pasti setiap cowok yang melihatnya akan menelan ludah. “Huuaah.., jam berapa sekarang tante?”.
Asti dan Hanna saling berjilatan lidah di belakang punggung Dian. Tangan kiri Hanna dari belakang meremas payudara kiri Dian yang saling berjilatan lidah juga dengan Winny yang pindah ke samping kiri Dian. Kiky ikut naik ke atas spring bed. Dihisapnya vagina Dian dengan lidahnya. Tangan kiri Dian meremas payudara kanan Winny. Sedangkan tangan kanannya berusaha meraih payudara kiri Kiky dan meremasnya. “Ok Tantee” “Ran.., ganti aku aja.., Tante udah lemas tuh”, ucap Susan tanpa malu-malu. Ia segera mengangkangkan kakinya. Nafsunya sudah memuncak dan harus dipenuh. Seluruh bagian tubuhnya seperti menuntut untuk dicumbui. “Maaf dengan siapa saya bicara?” “Iya Den.. ayo.. keluarin aja. Bibi juga mau keluar.. ya terusshh.. oohh teruss..” katanya tersengal-sengal.
SERU BANGET..
RAHASIA..PENS BESAR,PANJANG,KUAT,TAHAN LAMA-TANPA OBAT-... KLIK DISINI
RAHASIA..BIKIN PUAS WANITA ORGASME BERKALI KALI... KLIK DISINI
“Ayo lanjutkan, Roy!” kata mama sambil kembali tengkurap. Darah aku berdesir melihat mama setengah telanjang di depan mata. Bukankah tadi ia merindukan kehadiran seorang lelaki untuk memuaskan rasa dahaga yang demikian menggelegak? Mungkin saja anak ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, tetapi dari pada tidak sama sekali? Akhirnya kami berempat mulai perang lagi, aku mau masukin penisku ke vaginanya Poppy sambil nungging doggy style kemudian Poppy menjilat vaginanya Mbak Hanny dan Mbak Hanny menjilat vaginanya Shelly yang sudah seger lagi. Didit memandangi wajahku yang sangat cantik ini. “Kalau begitu ganti baju dulu dong. Nanti kusut kemeja kamu,” ujar mertuaku sambil bangkit menuju kamarnya. Lalu dia datang lagi membawa kaos dan kain sarung. “Baik tante..”. “Lus.. akh.. ak.. kamu.. sangat cantik sayang..” kataku.
Krn di rumah hanya kami berdua maka kami melakukannya di mana saja, bisa di kamar mandi, bisa di depan TV, dan lainnya. Hal yg paling mengesankan adalah suatu hari pada saat saya pulang jam istirahat siang, ternyata iapun baru pulang juga utk istirahat di rumah krn ada informasi instrukturnya akan datang terlambat sekitar setengah atau satu jam. Penisku rasanya ingin meledak saat itu juga. Setelah rapi ia mengambil sepatu tali hitam dengan tumit tinggi dan memakainya dengan sensual. Ia jilat bibirnya untuk menggoda ku. Entah sudah berapa banyak cairan kenikmatanku mengalir. Baju babydoll nya ia rapikan kemudian dengan gaya seperti seorang peragawati Angela berjalan lenggak-lenggok di hadapanku. Tanteku dengan kagetnya menjawab “Ouu Hadi, bikin tante kaget nich, Tante mau mandi pake bathtub”, jawabnya. “Iya Bu, sejujurnya aku selama ini memipikan untuk bisa berdekatan dan berduan dengan Ibu, makanya aku sering nyari alasan masuk keruangan Ibu”, kataku polos. Randy pun menarik penis dari kemaluan tantenya yang telah terkulai itu. Diarahkannya batang kemaluannya itu ke arah lubang kemaluan Susan yang telah mengangkang itu. “Sleep!”, Penisnya langsung terasa tersedot-sedot. Ditindihnya tubuh sepupunya itu. Selang beberapa menit, “Croot.. croot.. crott..” air maniku keluar, muncrat di dalam mulut Tante Lisa, lalu Tante Lisa menyapu bersih seluruh air maniku. Pelan-pelan himpitannya pahanya mengendur, lalu dia menyuruhku duduk di kursi tegak di depan meja rias. Sylvi tetap tak membuka ikatan tanganku, bahkan memindahkannya ke belakang kursi, sehingga posisiku mirip orang tahanan yang sedang diinterogasi. Bedanya aku dalam keadaan bugil total dengan batang kemaluanku yang berdiri tegak dan sulit turun, apalagi melihat di kaca rias, Sylvi mulai memerosotkan rok mini merahnya di sebelahku. Beberapa detik kemudian Sylvi membuat kejutan lagi dengan segera duduk di meja rias depanku dengan posisi kaki mengangkang dan tangan menumpu ke belakang. Sengaja rupanya dia berbuat begitu agar aku makin tersiksa memandang segarnya kemaluan wanita muda ini serta keindahan tubuhnya tanpa bisa berbuat apa-apa, walaupun masih tersisa BH mini hitamnya yang membuat buah dadanya menyembul bak hendak keluar. Akhirnya kutangkap setelah dia terdesak di lemari pakaianku di sudut ruangan, kupeluk dia dari belakang, “Nah ketangkep loe sekarang, mau ke mana lagi.”
“Ayoo Bu.. Isep.. Enak nih.. Ayoo”, nampaknya dia nggak suka aku menolak kemauannya. “Kamu mau ngentot seperti di TV itu ya Dini” Dia bilang, “Dod, sudah tidur?” Handuk itu hanya menutupi sebatas toketnya dan pangkal pahanya yang putih merangsang. Lalu aku duduk di pinggir tempat tidur sambil memandangi pemandangan yang indah itu. Tiba-tiba saja penisku yang sudah loyo bangun kembali, namun kuurungkan niatku untuk bermain di pagi hari. Dengan cepat aku keluar dari kamar menuju kamar mandi. “Iya, Den. Makasih banyak lo tadi.” Nopember , Aku peluk erat tubuhnya berbau sangat menyengat itu seakan tidak ingin kehilangan dan mengecup keningnya. Wah.., kaget sekali mendengar Revi bicara begitu. Lalu saya melirik Imel, dan Imel mengangguk mengerti. “Eh.., mmh.., boleh.., kamu sama kakakmu ya?” tanya saya gugup. Sedikit geli juga melihat bibir Tante Rissa yang dimonyongin tanda memintaku untuk menciumnya.
Meski keluarga Om Toto kaya raya, tampaknya hubungan antara dia dan istrinya tak begitu harmonis. Aku sering mendengar pertengkaran-pertengkaran diantara mereka di dalam kamar tidur Om Toto, seringkali saat aku menonton televisi terdengar teriakan mereka dari ruang tengah. Sedikitpun aku tak mau peduli atas hal itu, toh ini bukan urusanku, lagi pula aku kan bukan anggota keluarga mereka. Biasanya mereka bertengkar malam hari saat keduanya sama-sama baru pulang kerja. Belakangan bahkan terdengar kabar kalau Om Toto punya beberapa wanita simpanan. “Ah untuk apa memikirkannya” benakku. “Dewa..” jawabku. “Bik, bisa minta tolong ga?” kataku di balik pintu kamar Bi Suti. “Iyah deh Mbak, aku akan berusaha dengan berbagai cara untuk dapat membuat vagina Mbak jadi ketagihan sama penis aku,” jawabku vulgar. “Nggak boleh, nih kalau mau keringat di ketiak Tante” tangan kiriku menunjuk ketiak kanan yang masih terpampang jelas karena belum selesai mengikat rambut. Bongkahan pantat yang padat sintal dan selangkangan Poppy yang sedang mengangkang lebar perlahan turun mendekati dan menyentuh kepala kemaluan Ivan. Pemuda itu mengira Poppy akan segera menurunkan pantatnya untuk memasukkan kemaluan Ivan ke lubang vaginanya. “Biar saja, kan Rika lagi belajar!”
“Baik tante sekarang.., mm, coba tante berbaring menghadap ke samping, kita selesaikan dengan gaya ini”. Hubungan kami berawal ketika malam itu Angel mengajakku untuk menginap dirumah tante Susan adik dari ibunya. Malam itu memang cukup dingin, lalu kupinjamkan jaketku untuk menutupi tubuhnya yang hanya memakai kaos merah dan rok mini warna hitam. Menurutku Angel sungguh sexy sekali malam itu, dia memakai kaos merah tanpa lengan, dan bra putih yang semakin menunjukkan kemolekkan dari tubuhnya. Dan rambut panjangnya yang terawat dibiarkan tergerai. Kak Linda, Tetanggaku Yang Baik Pada kesempatan itu adik ibuku bernama Henny memperkenalkan keluarganya satu persatu. Aku lihat gaya bicara Tante Henny yang sangat mempesona, terus terang Tante Henny bila aku gambarkan bak bidadari turun dari langit, wajahnya yang cantik, kulitnya yang mulus dan bodinya yang aduhai membuat tiap laki-laki pasti jatuh hati “Mama tidak marah, Roy.. Jawablah jujur,” ujar mama.
penisku yang sudah loyo bangun kembali dijilatinya
5/
5